Indikator: Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Masih Tinggi

Alasan utama kepuasan tersebut adalah memberi bantuan kepada rakyat kecil.

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa kepuasan publik (approval rating) terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga


Hasil survei Indikator pada 18-21 Februari 2024 menunjukkan sebanyak 76,6 persen atau mayoritas responden merasa cukup ataupun sangat puas atas kinerja presiden, sedangkan yang merasa kurang puas sebesar 11,4 persen, tidak puas sama sekali sebesar 9,3 persen, dan 2,7 persen tidak menjawab.
 
"Ada 76,6% masyarakat yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi hari ini," kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei "Evaluasi Publik atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Malapraktik Nasional" yang dipantau secara daring, Rabu.
 
Alasan utama kepuasan tersebut adalah memberi bantuan kepada rakyat kecil (30,4 persen), membangun infrastruktur (26,5 persen), kinerja yang sudah bagus (14,9 persen) dan sosok yang merakyat (9,5 persen).
 
Sementara itu, alasan responden merasa kurang atau tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden adalah bantuan tidak merata (25,9 persen), gagal memberantas korupsi (9,4 persen), harga kebutuhan pokok meningkat (7,9 persen), dan hutang negara semakin tinggi (5,9 persen).
 
Indikator juga mengungkapkan bahwa berdasarkan demografi dan wilayah responden, mayoritas hampir di semua kelompok demografi merasa cukup atau sangat puas atas kinerja Presiden Jokowi.
 
Jika dibandingkan survei sebelumnya, yakni pada tanggal 12-13 Februari 2024, tingkat kepuasan publik Jokowi turun dua persen dari 78,6 persen akibat kenaikan harga-harga bahan pokok, khususnya beras.
 
Survei menunjukkan masyarakat yang menganggap kondisi ekonomi saat ini buruk dan sangat buruk naik ke 40,6 persen dari 30,4 persen, sedangkan yang menganggap sangat baik dan baik hanya 33,9 persen, sedang 24,2 persen, dan 1,3 persen lainnya tidak menjawab.
 
"Di tengah tekanan inflasi, terutama akibat kenaikan harga beras, (approval rating) Presiden Jokowi masih di atas 76%, tepatnya 76,6%. Jadi, artinya meskipun ada banyak hal yang menjadi perhatian publik, masyarakat secara umum masih percaya terhadap Presiden Jokowi," kata Burhanuddin.
 
Indikator Politik Indonesia menyelenggarakan survei telepon kepada publik nasional untuk menanyakan tentang kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu, evaluasi terhadap kejujuran dan keadilan pemilu.
 
Target populasi survei ini adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel. Jumlahnya sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.227 responden. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler