Italia akan Pimpin Inisiatif Baru Bantu Warga Sipil Palestina
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi.
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia akan memimpin inisiatif baru untuk membantu warga sipil Palestina, kata menteri luar negeri Italia, Senin (4/3/2024).
"Italia akan memimpin inisiatif kemanusiaan baru untuk membantu warga sipil Palestina," kata Menlu Italia Antonio Tajani kepada harian Italia, La Stampa.
Tajani mengatakan bahwa dia akan mengundang semua lembaga PBB yang berbasis di Roma untuk bergabung dalam kementerian tersebut. "Kami bisa menyiapkan pengiriman makanan ke Gaza melalui kesepakatan. Slogannya bisa menjadi "Makanan untuk Gaza," tambah Tajani, mengingat situasi di wilayah tersebut rumit.
"Saya harap Qatar, Mesir, dan AS bisa meyakinkan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata pada awal (bulan suci umat Islam) Ramadan," katanya.
"Tujuan strategis kami adalah 'dua bangsa, dua negara', di mana Israel diakui dalam keamanan oleh dunia Arab, dan Palestina memiliki lembaga realitas mereka sendiri," tambahnya dilansir laman Anadolu.
Tajani menekankan bahwa Israel harus melakukan penyelidikan yang ketat atas serangan 29 Februari terhadap warga sipil. Pasukan Israel menembaki ratusan warga Palestina yang berkumpul di dekat bundaran Nablusi di selatan Kota Gaza untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan, khususnya tepung, yang mengakibatkan 118 orang tewas dan 760 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan.
Tentara Israel mengklaim bahwa sejumlah massa mendekati tentara mereka, menimbulkan ancaman dan mendorong mereka melepaskan tembakan. Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan ekstremis, Ben Gvir, menyatakan dukungannya terhadap tentara yang menembaki warga sipil Palestina, dan menggambarkan mereka sebagai "pahlawan."
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan 30.534 orang dan melukai 71.920 lainnya dengan kehancuran massal dan kekurangan bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.