Membeli Barang Terafiliasi Israel, Begini Aliran Uang yang Dipakai Membantai Palestina
Boikot ini sangat berpengaruh pada apa yang sedang terjadi di Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan akan segera tiba, di mana akan banyak umat Muslim yang memakan buah kurma, tetapi terdengar keras seruan boikot untuk produk kurma asal Israel. Jika masih ada yang menyebut boikot tidak berpengaruh mencegah genosida, akun Instagram @alnaas___ mengunggah video bagaimana itu sangat berpengaruh.
“Free yourself from any attachments to these products (Jaga dirimu dari semua jenis produk-produk ini),” tulis dia dalam keterangan video yang diunggah empat hari lalu itu.
Dalam video tersebut diawali dengan seseorang yang membeli salah satu brand terafiliasi Israel, Pepsi. Membayarnya di kasir supermarket, lalu pihak supermarket mengumpulkan uang dari penjualan Pepsi dan membayarkan lagi produk Pepsi se-truk untuk kembali dijual di supermarket.
Uang hasil dari penjualan Pepsi dalam jumlah besar itu, masuk ke perusahaan pusatnya di Amerika Serikat. Lantas bagaimana berdampak pada pembantaian di Palestina?
Penonton diajak masuk ke daftar bursa saham, di mana saham yang menjual Pepsi pun melonjak dan meraih keuntungan.
Hasil dari saham yang melonjak itu kemudian diuangkan, lalu masuk ke pabrik senjata untuk memproduksi senjata tercanggih, salah satunya rudal. Karena Amerika Serikat sangat menyayangi Israel meskipun Israel telah melakukan pembantain manusia, rudal itu pun diserahkan ke Israel.
Tak peduli warga sipil, ibu, lansia, bahkan anak-anak, asalkan mata tentara IDF melihat warga Palestina, mereka langsung menembakkan rudal. Akhir dari video ini pun sangat menyedihkan, ketika seorang anak perempuan melihat langsung dengan matanya, saat rudal menghancurkan tubuhnya.
Akun @sairarao juga mengunggah ulang video tersebut, dan video itu kian tersebar ke seluruh penjuru dunia. “Without a doubt, the most brilliant media i have ever seen underscoring the absolute effectiveness of BOYCOTT and absolute horror of what Palestinians are experiencing because we are addicted to nonsense like Pepsi. Thank you to Mohammed Alnass for creating this work of art,” tulis dia.
Artinya, ‘Tidak diragukan lagi, ini adalah media paling brilian yang pernah saya lihat, menggarisbawahi efektivitas mutlak dari BOYCOTT dan kengerian mutlak yang dialami warga Palestina karena kita kecanduan omong kosong seperti Pepsi. Terima kasih kepada Mohammed Alnass karena telah menciptakan karya seni ini’.
Saira juga mengajak masyarakat dunia untuk menyebarkan video tersebut. Karena boikot ini sangat berpengaruh pada apa yang sedang terjadi di Palestina. Dengan tidak membeli barang terafiliasi Israel, masyarakat telah membantu untuk membuat perusahaan dari barang-barang itu pailit.