Hamil dengan Endometriosis, Ini yang Perlu Diketahui Calon Ibu

Endometriosis tidak akan serta merta sembuh setelah hamil dan menyusui.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Karakter dinding rahim pada penderita endometriosis menyebabkan proses implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim tidak optimal.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Endometriosis dapat menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan. Endometriosis adalah kelainan yang terjadi karena jaringan endometrium, bagian rahim yang menjadi tempat menempel ovum atau sel telur setelah dibuahi, tumbuh pada bagian luar dinding rahim.

"Karakter dinding rahim penderita endometriosis agak berbeda dengan non-endometriosis, dan ini sering kali menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan, di mana proses implantasi menjadi tidak optimal," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Kanadi Sumapraja dalam acara diskusi tentang endometriosis di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Dokter Kanadi menjelaskan, karakter dinding rahim pada penderita endometriosis menyebabkan proses implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim tidak optimal. Inilah yang dapat menimbulkan komplikasi kehamilan.

Menurut dr Kanadi, proses implantasi yang tidak optimal sering menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Kondisi ini juga berisiko memicu preeklamsia atau peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan.

"Pertumbuhan janin yang terhambat karena proses implantasi yang tidak baik di awal, preeklampsia juga salah satu bentuk komplikasi dalam kehamilan akibat proses implantasi yang tidak baik ini," kata dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Baca Juga


Dokter Kanadi menyampaikan bahwa endometriosis tidak akan serta merta sembuh setelah hamil dan menyusui. Ia menyebut endometriosis akan sembuh setelah menikah dan melahirkan adalah mitos.

Menurut dr Kanadi, nyeri haid akibat endometriosis bisa datang kembali setelah melahirkan meskipun persalinan dilakukan dengan operasi sesar.

"Bisa dikatakan endometriosis bukan hanya penyakit yang progresif, namun angka kekambuhannya tinggi, meskipun sudah terapi obat dan operasi," kata dr Kanadi.

Dokter Kanadi menjelaskan pula bahwa endometriosis bukan penyakit yang dapat dicegah di awal, tetapi dapat ditangani secara tepat setelah dideteksi. Komplikasi kehamilan pada perempuan yang mengalami endometriosis, menurut dia, bisa diminimalkan dan dicegah dengan bantuan dari dokter ahli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler