Hari Perempuan Internasional, 60 Ribu Wanita Hamil di Gaza Kekurangan Gizi Berat

Palestina mengumumkan kematian 9.000 perempuan Palestina di Jalur Gaza.

Republika/Thoudy Badai
Aktivis Greenpeace Indonesia menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di kawasan Bundaran Hotel iIndonesia, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi konflik dengan Israel. Dalam aksinya mereka membawa sejumlah poster, bendera Palestina serta menampilkan video maping yang dipancarkan ke Gedung Hotel Kempinski dengan seruan untuk hentikan peperangan yang terjadi di Palestina serta menuntut pembebasan Palestina dari jajahan Israel dan menghentikan pembantaian massal terhadap rakyat Palestina. Konflik Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, dan kini telah memasuki hari ke-28 konflik terus berlanjut. Mengutip dari Aljazeera, lebih dari 9.000 orang meninggal dunia di jalur Gaza akibat serangan Israel, sebanyak 3.760 orang korban diantaranya adalah anak-anak dan 2.326 orang perempuan. Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan resolusi gencatan senjata PBB dan akan terus memperluas operasi darat di jalur Gaza.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 60 ribu wanita hamil di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi dan dehidrasi akibat perang Israel di wilayah kantung itu, demikian ungkap Kementerian Kesehatan pada Kamis. Pernyataan kementerian muncul pada malam Hari Perempuan Internasional, yang jatuh pada 8 Maret.

Kementerian mengatakan para wanita hamil tersebut mengalami kekurangan layanan kesehatan dan sekitar 49 persen populasi di Jalur Gaza, sebagian besar dalam usia subur, dengan sekitar 5.000 wanita melahirkan setiap bulan dalam kondisi yang sulit, tidak aman dan tidak sehat akibat penembakan dan pengungsian.

Pada 19 Februari lalu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan peringatan keras mengenai kekurangan gizi di antara anak-anak, perempuan hamil, dan ibu menyusui di Jalur Gaza menimbulkan “ancaman serius” terhadap kesehatan mereka, terutama dengan perang dahsyat yang sedang berlangsung.

Akibat perang dan pembatasan oleh Israel, penduduk Gaza, terutama di Gaza dan kegubernuran utara, berada dalam ambang kelaparan akibat kelangkaan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, selain adanya krisis kesehatan akibat penyebaran epidemi dan lemahnya layanan medis.

Kementerian Kesehatan Gaza, dalam pernyataannya, menyeru PBB untuk segera menghentikan serangan dan genosida oleh Israel terhadap perempuan-perempuan Palestina dan keluarga mereka.

Kementerian juga menyerukan institusi wanita di seluruh dunia untuk membela perempuan Palestina dan memobilisasi upaya untuk menuntut diakhirinya agresi Israel.

Kementerian juga mendesak institusi internasional untuk mendukung keperluan hidup, kesehatan, psikologis, dan sosial perempuan Palestina, terutama di Jalur Gaza.

Di malan peringatan Hari Perempuan Internasional, kementerian mengumumkan kematian 9.000 perempuan Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Militer Israel telah melancarkan perang brutal di Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan ribu korban sipil, bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kehancuran besar-besaran infrastruktur dan properti, demikian data Palestina dan PBB, yang menyebabkan Israel harus menghadap Mahkamah Internasional pada Januari atas tuduhan genosida.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler