Delapan Adab Sahur yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Terdapat keberkahan di dalam makan sahur.

Republika
Ilustrasi makan sahur.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan berpuasa sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Agar tetap kuat menjalankan puasanya, Islam menganjurkan agar memulai puasa dengan makan sahur pada malam harinya. 

Apalagi di dalam makan sahur, terdapat keberkahan di dalamnya sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Sahurlah kamu karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga



Agar makan sahur kita menjadi lebih berkah, berikut ini lima hal yang perlu diperhatikan ketika sahur.

Adab Sahur yang Dianjurkan Rasulullah SAW

1. Makan Sahur

Mereka yang hendak berpuasa disunnahkan untuk makan sahur terlebih dahulu sebelum berpuasa pada siang harinya. Karena pada siang hari, tubuh kita tetap beraktivitas sehingga membutuhkan energi.

Jika kita melewatkan makan sahur, maka tubuh akan mudah merasa letih, dan kelaparan. Bisa jadi memiliki niat untuk membatalkan puasa karena kehausan dan kelaparan di siang hari.

Sehingga agar tetap bisa khusyu dalam beribadah dan menjalankan beraktivitas, jangan lupa sahur sebagaimana anjuran Rasulullah saw. Dari Abu Said, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Sahur itu berkah. Janganlah kamu meninggalkannya, walaupun seseorang di antaramu sekadar meneguk seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat atas orang-orang yang sahur.” (HR Ahmad)

Selanjutnya...

2. Mengakhirkan waktu sahur

Rasulullah menganjurkan agar sahur itu dilakukan beberapa saat menjelang waktu Subuh. Dengan mengakhirkan waktu sahur maka jangka waktu menuju waktu berbuka puasa nanti bisa lebih pendek.

Dalam hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, dia bekata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: "Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan shalat fajar)?" Zaid bin Tsabit berkata: ’(seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dengan mengakhirkan sahur, berarti seseorang telah mendapatkan kebaikan yang dijanjikan Rasulullah Saw. Hadis lain menjelaskan:

Dari Abu Dzar, Nabi Saw. bersabda: "Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka" (HR Ahmad)

3. Pembeda puasa umat Islam dan puasa Ahli Kitab

Sahur bagi umat Islam yang hendak melakukan puasa selain berkah, serta kebaikan dunia dan akhirat, juga berfungsi sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan umat lainnya, antara lain Ahli Kitab: Yahudi dan Nasrani. Rasulullah Saw menjelaskan:

Dari Amr bin al-Ash, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya, keutamaan yang ada antara shaum kita (Islam) dan ahli kitab itu adalah makan sahur" (HR Muslim)

Seorang Mukmin sepatutnya meneladani Rasulullah saw dalam tata cara berupaya. Hendaklah ia sahur walaupun hanya sekadar memakan beberapa bitir kurma atau minum seteguk air.

Selanjutnya...

4. Tidak berlebihan ketika makan sahur

Makan sahur berlebihan dapat memudharatkan diri seseorang, yakni dapat menyebabkan sakit perut, berat mengerjakan ibadah, dan mungkin membuatnya tidur hingga waktu Zhuhur. Hal ini tentu bertentangan dengan hikmah puasa. Sebab, tujuan orang yang berpuasa adalah membiasakan diri untuk menahan lapar dan tabah.

Selian dapat menimbulkan masalah pencernaan, makan dan minum berlebihan juga sangat dibenci oleh Allah SWT.  "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf ayat 31)

5. Makan buah kurma

Rasulullah saw sangat menyukai buah kurma, bisa dikatakan bahwa buah kurma merupakan makanan favorit Rasulullah saw. Rasulullah sangat menganjurkan umatnya untuk mengkonsumsi kurma pada saat berbuka puasa maupun pada waktu sahur. Maka tidak heran, ketika memasuki bulan suci Ramadhan, berbagai jenis kurma mulai banyak dipasarkan.

Rasulullah SAW bersabda "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma." (HR Abu Dawud).

Banyak penelitian yang membuktikan manfaat mengonsumsi buah kurma. Di antaranya memperbaiki sistem pencernaan, kandungan gula alaminya tidak akan membuat seseorang terkena diabetes namun justru meredakan stres, bahkan sebuah hadits menyebutkan mereka yang memakan 7 butir kurma setiap pagi maka akan terhindar dari racun dan sihir.

Dalam hadits shahih, diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqash, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَن تَصَبَّحَ كُلَّ يَومٍ سَبْعَ تَمَراتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ في ذلكَ اليَومِ سُمٌّ ولا سِحْرٌ.

"Siapa yang di setiap pagi harinya makan tujuh butir kurma ajwa, maka racun maupun sihir tidak akan mencelakakan dirinya pada hari itu." (HR. Bukhari)

Selanjutnya...

6. Membaca niat puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."

7. Bersiwak atau menggosok gigi

Dalam madzhab Syafi’i hukum bersiwak atau menyikat gigi ketika Ramadhan terbagi menjadi dua, yakni bersiwak sebelum tergelincirnya matahari (waktu Zhuhur) dan setelah Zhuhur. Pada saat berpuasa, menurut imam Syafi’i bersiwak atau menyikat gigi sebelum waktu duhur dibolehkan.

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Sekiranya tidak memberatkan ummatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak shalat”. (HR. Al-Bukhari)

Sedangkan bersiwak setelah tergelincirnya matahari bagi seorang yang berpuasa hukumnya makruh menurut madzhab Syafi’i, baik puasa sunnah maupun wajib. Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Semua amalan bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku (Allah), dan Aku lah yang membalasnya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah dari pada harumnya minyak wangi’”. (HR. Al-Bukhari)

Selanjutnya...

8. Tidak langsung tidur setelah sahur

Setelah makan sahur dianjurkan untuk tidak langsung tidur. Pada waktu imsak ini, umat Islam dianjurkan untuk mengisinya dengan beribadah. Misalkan membaca Alquran, berdzikir, bersholawat.

Rasulullah kerap mengisi waktu sahur dengan makan dan berzikir. Di waktu sahur ini, Rasulullah saw tidak lupa berdoa. Hal ini diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra.

Doa yang Dibaca Nabi Muhammad SAW Saat Sahur

“Sami’a saami’a bihamdillahi wa husni balaaihin ‘alainaa rabbanaa shaahibnaa wa afdlil ‘alainaa ‘aaidzam billaahi min naar.”

Artinya: “Semoga ada yang menperdengarkan pujian kami kepada Allah atas nikmat dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, dampingilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api Neraka.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler