Psikolog: Sikapi Serius dan Proporsional Orang yang Berpikiran untuk Bunuh Diri 

Bila ada keluarga ingin bunuh diri, warga diminta cari pertolongan kepada profesional

Republika.co.id/Bayu Adji Prihammanda
TKP sekeluarga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Psikolog Arnold Lukito menekankan, peran orang-orang terdekat yang berada di sekitar orang yang mempunyai pikiran untuk bunuh diri atau hingga melakukan percobaan bunuh diri begitu penting. Di mana, kata dia, orang-orang terdekat atau lingkungan di sekitarnya perlu menyikapi hal itu secara serius, tapi proporsional.


“Untuk keluarga atau kalau kita punya anggota keluarga yang ternyata diketahui melakukan percobaan bunuh diri, ya pertama sebaiknya direspons dengan serius, tapi juga proporsional,” jelas Arnold kepada Republika, Ahad (10/3/2024).

Menurut dia, ketika seseorang hanya mengucap atau berpikiran untuk mengakhiri hidup saja semestinya sudah perlu diwaspadai. Kadang, respons yang muncul dari orang sekitar justru respons yang tidak diperlukan, seperti menganggap enteng ucapan itu atau cenderung mengabaikannya.

“Kadang ada yang responsnya itu cenderung mengabaikan, ‘cari perhatian’ misalnya gitu kan. Atau ‘ini lagi bertingkah aja’ gitu. ‘Oh, lagi aneh-aneh aja’. Nah, itu tidak disarankan karena kita jadinya tidak menyikapi dia karena semua percobaan bunuh diri itu perlu kita respons dengan serius,” jelas dia.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang punya pikiran atau pernah melakukan upaya bunuh diri untuk lekas mencari pertolongan kepada profesional. Dia meminta mereka untuk menepis stigma negatif terhadap orang-orang yang mencari pertolongan kepada para ahli di bidang kejiwaan. Ibarat sakit lainnya, kata dia, kita datang ke dokter tanpa perlu penyakit itu parah terlebih dahulu.

“Kan kita ke dokter nggak harus itu sudah sakit parah. Kita mau ke dokter kita nggak harus tunggu giginya sudah busuk baru dia datang kan. Ada rasa nggak nyaman kan kita bisa datang ke dokter,” terang dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler