Kecanduan Minuman Beralkohol Berbahaya Bagi Penglihatan, Bisa Menyebabkan Kebutaan

Konsumsi alkohol berlebih bisa mengganggu interaksi otak dan mata.

Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, pernyataan mantan istri pesepakbola Kurnia Meiga, Azhiera Adzka, menjadi sorotan di media sosial. Azhiera mengklaim bahwa mantan kiper Timnas Indonesia tersebut mengalami kerusakan pada mata akibat konsumsi alkohol berlebih.

Baca Juga


Secara umum, konsumsi alkohol yang rendah atau secukupnya tidak akan menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang atau bahkan kebutaan. Akan tetapi, konsumsi alkohol yang secukupnya bisa memicu gangguan penglihatan jangka pendek yang dapat membaik dengan cepat, seperti pandangan kabur, perubahan persepsi warna, gerakan mata abnormal, serta sensitif terhadap cahaya.

Masalah penglihatan jangka pendek bisa terjadi karena alkohol telah mempengaruhi sistem saraf pusat. Masalah penglihatan jangka pendek ini biasanya mulai terjadi ketika seseorang yang meminum alkohol sudah mengalami intoksikasi atau mabuk.

Masalah penglihatan yang lebih serius bisa muncul bila seseorang mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Menurut Medical News Today, masalah penglihatan yang lebih serius dapat terjadi karena konsumsi alkohol berlebih bisa mengganggu interaksi otak dan mata.

Selain itu, konsumsi alkohol berlebih juga dapat merusak atau mempercepat proses penuaan pada beragam struktur di dalam mata. Sebagai contoh, struktur lensa, retina, atau saraf optik.

Asupan alkohol berlebih juga bisa memberikan efek toxic atau beracun. Efek ini bisa memicu terjadinya masalah yang dapat mengganggu penglihatan.

Menurut Medical News Today, konsumsi alkohol berlebih bisa membawa beragam dampak jangka panjang yang buruk bagi penglihatan. Berikut ini adalah ketujuh dampak konsumsi alkohol berlebih terhadap penglihatan.

Mempercepat terjadinya....

 

 

Berikut ini adalah ketujuh dampak konsumsi alkohol berlebih terhadap penglihatan.

1. Mempercepat terjadinya degenerasi makula terkait usia (AMD). AMD merupakan kondisi rusaknya makula pada mata akibat penuaan. Kondisi ini umumnya mulai terjadi pada usia 75 tahun atau lebih. Akan tetapi, konsumsi alkohol berlebih bisa membuat kondisi AMD muncul lebih awal.

2. Meningkatkan peluang terjadinya retinopati diabetes. Retinopati diabetes merupakan masalah penglihatan karena pembuluh darah di retina mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini biasanya diawali dengan masalah penglihatan ringan yang kemudian dapat berujung pada kebutaan.

3. Mempengaruhi peluang terjadinya oklusi vena retina sentral. Oklusi vena retina sentral merupakan kondisi tersumbatnya vena utama retina di mata. Tanpa adanya aliran darah, sel-sel saraf di mata bisa mengalami kematian dan kehilangan penglihatan dapat terjadi.

4. Meningkatkan risiko korioretinopati serosa sentral merupakan kondisi menumpuknya cairan di balik retina mata. Kondisi ini bisa memicu kehilangan penglihatan yang bertahap atau tiba-tiba.

5. Menyebabkan neuropati optik gizi. Neuropati optik gizi adalah gangguan penglihatan akibat disfungsi atau kerusakan saraf optik akibat asupan gizi yang kurang baik.

6. Berkaitan dengan kejadian glaukoma. Glaukoma merupakan masalah penglihatan yang bisa memicu kebutaan. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam mata yang bisa memicu kerusakan saraf optik.

 

7. Meningkatkan risiko terjadinya katarak terkait usia. Secara umum, katarak adalah masalah penglihatan yang terjadi ketika lensa mata menjadi keruh. Penderita katarak bisa memiliki penglihatan seperti sedang melihat dari jendela yang tertutup kabut. 

sumber : Medical News Today
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler