Nonton Drama Korea Seharian Saat Puasa Ramadhan, Apa Hukumnya?
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan kenikmatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drama Korea selama beberapa tahun terakhir telah digandrungi oleh banyak kalangan karena memberikan daya tarik tersendiri. Sering kali para penggemar drama Korea menghabiskan waktu berjam-jam atau seharian untuk menonton seluruh episodenya.
Bagaimana jika itu dilakukan di bulan suci Ramadhan? Apa hukumnya menonton drama Korea seharian di siang hari saat menjalani ibadah puasa Ramadhan?
BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat Dzuhur Lengkap: Arab, Terjemahan dan Tata Cara
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Huda menjelaskan pada dasarnya hukum menonton serial drama atau film adalah mubah, dengan ketentuan jalan cerita, adegannya, serta pakaian yang digunakan tidak menyalahi syariat.
Namun, dia mengingatkan jika seorang Muslim menonton drama Korea hingga mengabaikan kewajibannya. "Menonton drama atau film sampai melupakan tugas dan kewajiban adalah dosa," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (11/3/2024).
Kiai Miftah menekankan, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keutamaan. Maka sungguh disayangkan jika waktu yang sangat mulia selama Ramadhan ini dilewatkan dengan kesia-siaan. Di bulan suci ini, sudah sepatutnya seorang Muslim memperbanyak ibadah.
Perbanyak amal ibadah...
"Perbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan dengan ibadah-ibadah sunnah, sholat, zikir, belajar, mengaji Alquran, mengikuti kajian-kajian keagamaan, memperbanyak sedekah, bersilaturrahim dan lainnya," katanya.
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan kenikmatan. Bahkan di bulan suci tersebut, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.
عن أبي هريرة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِحَتْ أبْوَاب الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ، وَصفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ»
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ketika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, dan pintu neraka ditutup. Setan dirantai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pesan bahwa pintu surga dibuka selama Ramadhan, yang terkandung dari hadits tersebut, merupakan dorongan bagi setiap Muslim untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan. Misalnya dengan memperbanyak amalan sholat sunnah, bersedekah, dzikir, tilawah Alquran dan amal ibadah lainnya.
Adapun makna dari tertutupnya pintu neraka, yaitu tidak adanya dosa bagi orang-orang beriman. Sebab, ada begitu banyak pintu-pintu ketakwaan pada setiap aktivitas yang dijalankan oleh seorang Muslim selama Ramadhan. Dan ganjarannya dibalas langsung oleh Allah SWT.
Faedah hadits tersebut menunjukkan betapa tingginya kemuliaan bulan Ramadhan. Hadits ini juga berisi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang berpuasa bahwa Ramadhan ini adalah musimnya ibadah dan amal shaleh.