Pergerakan Lebaran Diprediksi Capai 193,6 Juta Orang, Pemerintah Antisipasi Lonjakan
Daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen dengan 61,6 juta orang
Dok Humas Pemprov Jabar
Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi saat melakukan pengecekan BIJB, Sabtu (9/3/2024).
Rep: Fauziah Mursid Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik pada Hari Raya Idul Fitri 2024/ 1445 Hijriah. Hal ini setelah survei potensi pergerakan masyarakat selama Hari Raya Idul Fitri 2024/ 1445 Hijriah menunjukkan adanya tren peningkatan yakni mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," kata Budi Karya dikutip dari siaran persnya, Selasa (12/3/2024).
Budi Karya mengatakan, kebijakan efektif penting mengingat peningkatan pergerakan akan berpotensi mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi ini, angka pergerakan mudik tahun ini meningkat dibanding potensi pergerakan pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen yakni 31,3 juta orang, disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen dengan 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen sekitar 26,11 juta orang.
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen dengan 61,6 juta orang, Jawa Timur sebesar 19,4 persen sebesar 37,6 juta orang, dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen yakni 32,1 juta orang.
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen yakni 39,32 juta, bus 19,4 persen sekitar 37,51 juta orang, mobil pribadi 18,3 persen yaknu 35,42 juta, dan sepeda motor sebesar 16,07 persen sekitar 31,12 juta.
Meningkatnya pergerakan masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Ahad, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).