Tiket Perempat Final Hilang Secara Menyakitkan, Inzaghi Akui Keluarga Besar Inter Kecewa

Inter seharusnya bisa lolos dengan modal 2-0.

EFE
Pemain Inter Lautaro Martinez (kanan) gagal melakukan tendangan penalti definitif terhadap kiper Atletico Jan Oblack (kiri) pada pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Atletico de Madrid dan FC Inter, di Madrid, Spanyol, Kamis (14/3/2024) dini hari WIB.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Inter Milan gagal ke perempatfinal Liga Champions musim ini. Inter tak bisa melewati adangan Atletico Madrid di fase 16 besar.

Baca Juga


Tiga pekan lalu, I Nerazzurri unggul 1-0 atas Atletico di Giuseppe Meazza. Sebuah modal berharga bagi skuad polesan Simone Inzaghi. Mereka datang ke Spanyol dengan kepala terangkat tinggi. 

Teranyar, Inter memulai dengan baik pada leg kedua di Estadio Metropolitano, Madrid, Kamis (14/3/2024) dini hari WIB. La Beenemata memimpin 1-0 terlebih dahulu di menit ke-35. Sepekan Federico Dimarco merobek jala Jan Oblak.

Kubu tamu di atas angin. Sementara, mereka unggul agregat 2-0. Namun, Atletico tak patah semangat.

Dua menit berselang, tim polesan Diego Simeone menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat aksi Antoine Griezmann. Los Colchoneros mulai mendapatkan kepercayaan diri. 

Atletico berusaha keras untuk menambah gol lagi. Upaya mereka berbuah manis. Sekitar tiga menit menjelang waktu normal berakhir, sepakan Memphis Depay tak mampu ditepis Yann Sommer dengan baik.

Atletico unggul 2-1. Agregat menjadi imbang 2-2. Lalu di sesi adu penalti, wakil Spanyol itu berjaya.

"Ada kekecewaan di klub dan seluruh keluarga Inter, namun saya mengatakan kepada para pemain, mereka harus bangga dengan perjalanan yang mereka lalui," kata Inzaghi, dikutip dari Football Italia.

Sejatinya, La Beneamata dalam tren positif. Sebelum partai ini berlangsung, pasukan biru hitam selalu menang di 13 laga beruntun di berbagai ajang. Itu sedikit membuktikan kematangan teknis dan mentalitas Lautaro Martinez dan rekan-rekan.

Meski memuji kinerja pasukannya di sepanjang musim, Inzaghi tak bisa menyembunyikan kekecewaanya setelah laga ini. Tiket delapan besar hilang dalam genggaman. Keunggulan agregat 2-0, sirna begitu saja.

"Seharusnya kami bisa berbuat lebih pada leg pertama, dan di sini seharusnya kami bisa mempertahankan keunggilan atas upaya Dimarco, lebih lama. Kami membiarkan mereka kembali bermain," ujar allenatore kelahiran Piacenza ini.

Ia menegaskan pasukannya tidak terbiasa  kalah. Namun kenyataan harus diterima. Selanjutnya, Inter fokus ke Serie A. Nicolo Barella dkk berpeluang besar meraih scudetto musim 2023/24.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler