Lansia Terjengkang Usai Kursi Sholatnya Diambil Bocah, Anak Bisa Anteng Saat Tarawih?
Sebagian orang kesulitan menjaga anak kecilnya tetap tenang saat tarawih di masjid.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajak anak ke masjid untuk sholat tarawih tentu banyak manfaatnya. Namun, ada kalanya si kecil justru rusuh sendiri, berlarian, atau ribut mengobrol dengan anak lainnya, sehingga mengganggu kekhusyukan jamaah.
Dalam salah satu video yang viral di media sosial, seorang anak kecil bahkan tampak mengambil kursi yang dipakai seorang jamaah lansia untuk sholat. Tak sadar kursinya sudah tidak ada, jamaah di shaf paling belakang itu jatuh terjengkang saat akan sujud.
Selagi sebagian anak ada yang bisa anteng, sebagian lain butuh upaya lebih dari orang dewasa untuk mengondisikan mereka selama berada di masjid. Kendati merupakan sholat sunah dan bisa dilakukan di rumah, namun sholat tarawih di masjid juga dirindukan karena hanya dilakukan di bulan Ramadan.
Sejatinya, ada strategi yang bisa dicoba orang tua untuk membuat anak lebih anteng ketika dibawa sholat tarawih ke masjid. Berikut beberapa ide yang bisa membantu setidaknya untuk membuat ayah dan ibu bisa sholat tarawih beberapa rakaat di masjid, seperti dilansir dari situs majalah online MuslimGirl, Selasa (12/3/2024).
1. Koordinasi dengan jamaah lain
Masjid tertentu ada yang menyediakan layanan untuk anak. Kalau layanan itu tersedia, anak bisa dititipkan kepada sukarelawan yang berjaga di masjid.
Bagaimana jika tidak ada relawan semacam itu? Orang tua bisa saling bantu dengan orang tua lainnya untuk bergantian menjaga anak selagi yang lain sholat di masjid.
Bekerja samalah dan duduk berdekatan dengan orang tua lain yang juga membawa anak. Ide lainnya adalah koordinasi dengan anggota keluarga sendiri.
2. Anak ikut sholat
Anak-anak suka meniru atau berpura-pura menjadi orang dewasa. Dorong mereka untuk ikut sholat setidaknya beberapa rakaat.
Untuk anak-anak yang lebih besar, jelaskan harapan orang tua sebelum pergi, sehingga mereka mengerti untuk diam dan memperhatikan orang lain jika sedang tidak sholat. Bagi anak perempuan, bisa dibawakan mukena favorit, begitu juga perangkat kesukaan untuk anak laki-laki.
3. Gawai
Tablet, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya sering kali mendapat reputasi buruk, namun ini bisa dimanfaatkan dalam waktu tertentu dengan volume suara yang diatur. Mengunduh video atau aplikasi islami dapat membantu memperkuat ajaran Islam saat mereka menggunakan perangkat tersebut. Ingatlah untuk mambawa gawai dengan baterai terisi penuh.
4. Dorong ekspresi seni
Orang tua bisa membawa buku mewarnai atau buku catatan. Selain itu, ayah dan ibu juga bisa mengambil gulungan kertas dan memina anak-anak membuat sebuah karya seni.
Mintalah anak-anak yang lebih besar untuk berperan sebagai detektif atau jurnalis dan tuliskan apa yang mereka lihat dan dengar pemikiran mereka tentang malam itu. Curi perhatian mereka dengan mendiskusikan karya seni tersebut nantinya.
5. Peralatan tidur
Orang tua bisa membawa bantal kecil atau selimut favorit anak. Menyiapkan playpen atau pagar bayi juga bisa dilakukan agar mereka tidak berkeliaran. Ini akan memungkinkan si kecil untuk tidur dan berada dalam jangkauan orang tua.
6. Busy box
Cobalah membawa wadah plastik biasa yang memiliki penutup untuk dijadikan busy box yang bisa dijinjing sewaktu-waktu. Isi kotak tersebut dengan barang-barang yang sesuai dengan usia anak.
Isinya bisa benda-benda yang tidak berisik seperti balok lembut, pom pom atau bola kapas warna-warni, buku, gadget fidget, stiker, boneka jari, dan mainan kecil lainnya. Tambahkan juga camilan spesial yang tidak membuat berantakan.
Ingatlah bahwa rentang perhatian anak-anak berbeda-beda dan akan sirna pada larut malam. Ide-ide ini dapat membantu orang tua bisa sholat setidaknya beberapa rakaat.