Banjir di Kebon Pala Jaktim, Warga: Air Naik Cukup Cepat dari Jam 12 Malam
Rumah warga yang terkena dampak banjir di Kebon Pala diperkirakan mencapat 250 unit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketinggian air di permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, semakin meningkat hingga mencapai 110 sentimeter (cm), pada Jumat dini hari. Banjir kiriman dari Bogor dan Depok itu menyebabkan air Kali Ciliwung meluap sejak Kamis petang (14/3/2024) sekitar pukul 15.20 WIB dengan ketinggian air mencapai 75 cm, namun pada Jumat dini hari naik menjadi 110 cm.
Salah satu warga RT 13/RW 04, Ahmad Syaifulloh mengatakan, ketinggian air mulai naik sekitar pukul 00.00 WIB hingga mencapai satu meter lebih. "Banjirnya ini ada satu meter lebih, naiknya cukup cepat dari jam 12 malam," ujarnya.
Dia mengaku banjir kiriman sudah sering terjadi di permukiman warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung tersebut. "Kami sudah biasa banjir begini, sepertinya sih banjir kiriman soalnya belum hujan-hujan dari pas awal naik tadi. Ini banjirnya sudah lima jam," ucapnya.
Banjir masih terus naik menjelang waktu sahur pada Jumat (15/3/2024). Sejumlah warga terpaksa tetap beraktivitas meski ketinggian genangan air terus naik.
Warga terpaksa berjalan menerobos banjir yang tingginya sudah mencapai sepinggang orang dewasa dan sebagian warga juga terpaksa memindahkan kendaraan seperti sepeda motornya ke tempat yang lebih tinggi. Jumlah rumah warga yang terkena dampak banjir diperkirakan mencapai ratusan karena berada di dua RW yakni RW 04 dan RW 05 Kelurahan Kampung Melayu.
"Rumah warga yang terkena dampak banjir diperkirakan mencapai 250 unit rumah karena yang terendam ada empat RT," kata Ketua RT 13/RW 04 Sanusi di Kebon Pala, Kamis malam (14/3/2024).
Sanusi menduga banjir itu dipicu debit air kiriman dari Bogor dan Depok karena tinggi muka air di Bendungan Katulampa dan Pos Pantau Depok tercatat naik menjadi siaga tiga. Tingginya intensitas hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Kamis pagi juga mengakibatkan debit air Kali Ciliwung meluap ke permukiman warga di kawasan Kebon Pala.
Dia mengatakan, meski terendam banjir, hingga kini belum ada warga Kebon Pala yang mengungsi ke posko pengungsian yang sudah dicanangkan pengurus lingkungan. "Belum ada yang mengungsi, masih aman kalau segini. Biasa saja, karena sudah biasa terkena banjir," ucapnya.