Penjelasan Istana dan Paspampres, Ada Warga Meninggal di Lokasi Kunker Jokowi

Menurut Ari, Presiden Jokowi minta Paspampres dan pengamanan wilayah bersikap humanis

Republika/Dessy Suciati Saputri
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan pers di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut berbelasungkawa dan prihatin atas insiden meninggalnya warga bernama Marhan Harahap, saat kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara pada pekan lalu. Dari video yang beredar melalui media sosial, pria tersebut tampak menerobos pengamanan karena hendak menuju ke masjid.

Setelah dihalangi oleh seorang petugas wanita yang berjaga di sekitar kunker Presiden Jokowi, pria tersebut terjatuh. Kemudian, korban dibawa oleh petugas keamanan lainnya untuk mendapatkan pertolongan medis.


Baca: Kapuspen Tegaskan TNI tak Terkait WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina

Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana menjelaskan, Presiden Jokowi turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumut. "Presiden menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Bapak Marhan Harahap," kata Ari di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Ari menegaskan, Presiden Jokowi selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis dalam mengamankan kunjungan kerjanya. Selain itu, ia juga menyebut, RI 1 selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.

"Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis," ujar Ari.

Baca: Empat Calon KSAU, Eks Ajudan dan Sesmilpres Jadi Kandidat Terkuat

Lebih lanjut, Ari mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Sehingga ditemukan solusi konkret atas keluhan masyarakat di lapangan.

Video detik-detik meninggalnya Marhan Harahap tersebut diunggah di akun X @Murtadhaone1. Dalam unggahannya, ia menuliskan bahwa Marhan Harahap meninggal dunia setelah diseret petugas saat akan ke Masjid Agung Rantauprapat. Kedatangannya bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi yang juga hendak menunaikan sholat Jumat.

"Detik-detik Marhan Harahap Meninggal Dunia Setelah Diseret Petugas Saat ke Masjid Agung Rantauprapat Bertepatan dengan Kedatangan @jokowi untuk Jumatan," tulis akun @Murtadhaone1. "Keluarga pun menangis histeris. Innalillah wa inna ilaihi rajiun. Semoga almarhum husnul khatimah," ujarnya.

Baca: Letjen Eko Margiyono Dimutasi Jabat Wagub Lemhannas

Asisten Intelijen (Asintel) Komandan Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah isu anggotanya telah menghalang-halangi Marhan Harahap saat akan menuju Masjid Agung Rantauprapat di Labuhanbatu. "Tidak benar adanya almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju Massjid Agung Rantauprapat dihalang-halangi anggota Paspampres," kata Herman.

Paspampres perempuan tak jaga Jokowi...

Dia menjelaskan, dalam video yang beredar tersebut terlihat bahwa yang menghalangi Marhan Harahap adalah seorang perempuan. Sementara tidak ada anggota Paspampres perempuan yang bertugas saat itu.

"Seperti yang terlihat di video melalui media sosial bahwa yang menghalangi almarhum untuk menuju Mesjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu adalah perempuan, sedangkan Paspampres yang bertugas saat itu tidak ada TNI atau prajurit perempuan. Saat itu yang bertugas semuanya prajurit Paspampres laki-laki," ujar Herman.

Menurut dia, personel anggota Paspampres yang bertugas di Ring 1 melakukan pengamanan melekat dengan objek VVIP. Saat itu, anggota Paspampres yang sedang melaksanakan tugas di Labuhanbatu untuk mengamankan Presiden Jokowi melaksanakan sholat Jumat di Masjid Agung Rantauprapat adalah personel pria.

"Dalam pelaksanaan tugas saat itu tidak disertai dengan wan TNI atau prajurit wanita. Sehingga apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial (medsos) bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan salat di Mesjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu itu anggota Paspampres adalah tidak benar," jelas Herman.

Pihaknya pun turut prihatin dan berbela sungkawa atas meninggalnya Marhan Harahap dalam insiden itu. herman juga berharap agar peristiwa tersebut menjadi pelajaran sehingga tidak kembali terulang di daerah lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler