DBD Melonjak, IDAI Imbau Masyarakat Kembali Galakkan 3M plus

Masyarakat diminta tingkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran nyamuk demam berdarah.

Republika/Thoudy Badai
Pewarat mengecek saturasi oksigen pasien demam berdarah dengue di RSUD Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (8/3/2024). Kasus DBD di DKI Jakarta meningkat sejak awal Februari 2024. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 627 kasus DBD tanpa kematian hingga 19 Februari 2024 lalu. Dari total kasus di DKI Jakarta, sebanyak 208 kasus di Jakarta Barat, 161 kasus di Jakarta Timur, 145 kasus di Jakarta Selatan, 74 kasus di Jakarta Utara, 34 kasus di Jakarta Pusat dan 5 kasus di Kepulauan Seribu. Terjadinya peningkatan kasus tersebut, warga diminta untuk waspada serta menerapkan 3M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang serta merawat kebersihan dilingkungannya sebagai upaya mengantisipasi pengembangbiakan nyamuk aedes aegipty.
Rep: Havid Al Vizki Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Lonjakan kasus demam berdara dengue (DBD) tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi perubahan cuaca menjadi salah satu penyebabnya.


Ia menjelaskan perubahan musim mengakibatkan banyaknya genangan air yang menjadi sarang untuk nyamuk. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk melakukan menguras, menutup dan mengubur plus hindari gigitan nyamuk (3M Plus). Hal itu untuk memberantas sarang nyamuk.

Ia menambahkan untuk anak-anak yang berusia enam tahun ke atas bisa diberikan vaksin demam berdarah. Namun, yang terpenting adalah pemberantasan sarang nyamuk.

 

 

 

 

Videografer | Havid Al Vizki

Video Editor | Fian Firatmaja

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler