PBB: Sejuta Warga Gaza Hadapi Bencana Kelaparan

Separuh warga Gaza sedang mengalami bencana kelaparan.

Republika
Kelaparan Esktrem di Gaza
Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada Senin (18/3/2024) bahwa separuh warga Gaza sedang mengalami bencana kelaparan. Bencana ini diperkirakan akan terus melanda bagian utara wilayah tersebut pada Mei 2024 mendatang. 

Baca Juga


“Orang-orang di Gaza saat ini mati kelaparan. Kecepatan krisis kelaparan dan kekurangan gizi yang disebabkan oleh manusia yang melanda Gaza sangat mengerikan,” ujar kepala Program Pangan Dunia (WFP) PBB, Cindy McCain dilansir Newarab, Selasa (19/3/2024). 

Kemitraan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) memperkirakan bahwa 1,1 juta orang, setengah populasi Gaza, menghadapi bencana.

“50 persen dari seluruh populasi berada dalam bencana besar, mendekati tingkat kelaparan, belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap wakil direktur jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Beth Bechdol,kepada AFP.

WFP menegaskan bahwa angka ini adalah jumlah tertinggi yang pernah tercatat dalam bencana kelaparan berdasarkan sistem IPC, yang awalnya dikembangkan pada 2004 silam. 

Situasinya sangat mengerikan di bagian utara wilayah Palestina yang terkepung, di mana menurut PBB, terdapat sekitar 300 ribu orang, dan badan-badan bantuan melaporkan kesulitan besar dalam mendapatkan akses.

“Kelaparan akan segera terjadi di wilayah utara dan diperkirakan terjadi kapan saja antara pertengahan Maret dan Mei 2024,” kata IPC, yang terdiri dari badan-badan PBB, LSM, dan badan-badan regional.

Sementara itu, Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths menyerukan Israel untuk mengizinkan akses bantuan tanpa batas ke Gaza. “Komunitas internasional harus merasa malu karena gagal menghentikan hal ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, Perang Gaza yang paling berdarah terjadi setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang menurut angka Israel.

Israel lalu menanggapinya dengan pengeboman dan serangan darat tanpa henti dan tanpa pandang bulu di wilayah Palestina yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 31.726 orang menurut otoritas kesehatan Gaza.

PBB telah memperingatkan selama berminggu-minggu tentang risiko kelaparan di Gaza. IPC mengatakan, meskipun kriteria teknis kelaparan belum terpenuhi, semua bukti menunjukkan adanya percepatan besar dalam kematian dan kekurangan gizi. 

“Menunggu klasifikasi kelaparan retrospektif sebelum bertindak adalah hal yang tidak dapat dipertahankan,” ucapnya.

“Kelaparan adalah kematian yang lambat dan menyakitkan,” kata direktur kelompok bantuan internasional CARE, Hiba Tibi. 

Menurut PBB, kelaparan dinyatakan ketika 20 persen rumah tangga menghadapi kekurangan pangan ekstrem, seperti yang terjadi di Gaza. 

Kriteria lainnya adalah satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi akut, dan setidaknya dua dari setiap 10 ribu orang meninggal setiap hari karena kelaparan atau kekurangan gizi.

Menurut WFP, satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun kini mengalami kekurangan gizi akut atau ‘wasting’, yang berarti mereka sangat kurus.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler