Banjir di Cirebon Timur Tinggalkan Ribuan Ton Sampah

Setiap hari, sedikitnya 144 ton sampah yang diangkut dari wilayah terdampak banjir.

Dok Polresta Cirebon
Jajaran Polresta Cirebon turun langsung membantu warga membersihkan lumpur pascabanjir, di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--- Banjir yang melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon wilayah timur pada 5 Maret 2024, meninggalkan sejumlah persoalan. Salah satunya berupa ribuan ton sampah. Saat ini, enanganan sampah pascabanjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon pun terus dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon.

Baca Juga


Sekretaris DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono mengatakan, pihaknya mulai melakukan pengangkutan sampah pada hari kedua pascabanjir. Setiap hari, sedikitnya 144 ton sampah yang diangkut dari wilayah terdampak banjir. Hingga kemarin, total sampah yang sudah diangkut DLH dari wilayah terdampak banjir mencapai 1.728 ton.

‘’Setiap hari ada 12 unit truk pengangkut sampah yang masih beroperasi di sana. Satu unit truk bisa mengangkut hingga dua kali per hari,’’ kata Fitroh, kemarin.

Fitroh menjelaskan, sampah yang diangkut dari wilayah terdampak bencana bukanlah sampah rumah tangga, melainkan sampah spesifik akibat bencana. Menurutnya, tidak hanya melakukan pengangkutan sampah, pihaknya juga membantu mengirimkan air bersih sebanyak 20 tangki selama empat hari berturut-turut.

Seperti diketahui, banjir merendam 37 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon pada 5 Maret 2024. Pemkab Cirebon kemudian menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir selama tujuh hari, mulai 7 – 13 Maret. Namun, masa tanggap darurat kemudian diperpanjang tujuh hari karena kondisi wilayah  terdampak banjir yang belum sepenuhnya normal kembali. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler