Batalkan Puasa Seseorang Karena Marah-Marah?
Marah yang tidak pada tempatnya itu adalah perbuatan setan.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sering mendengar seseorang meminta agar tidak marah-marah ketika sedang puasa ramadhan? Jawabannya banyak mendengar permintaan tersebut. Biasanya mereka mengingatkan bahwa jika marah maka puasanya akan batal. Benarkah marah pada bulan ramadhan membatalkan puasa?
Ahli tafsir Alquran, Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Menjawab...? 1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui" mengatakan marah di bulan ramadhan tidak membatalkan puasa. Namun kemarahan itu akan mengurangi nilai puasa seseorang apabila marah itu bukan pada tempatnya.
Sebab menurut Prof Quraish, marah yang tidak pada tempatnya itu adalah perbuatan setan. Maka cara mengatasinya adalah berwudhu' dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Memang para ahli fikih memperlebar pembahasan mengenai hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Yusuf Qardhawi dalam bukunya "Fikih Puasa" menyebutkan pengikut Imam Hanafi misalnya mengatakan ada 57 hal yang dapat membatalkan puasa. Bahkan Imam Syafi'i lebih banyak lagi.
Hakikat puasa sebagaimana yang sudah disepakati para ulama, kata Qardhawi yaitu menahan diri untuk tidak mengikuti nafsunya, bertahan dari lapar dan dahaga dan menahan untuk tidak bersetubuh. Hal itu semua semata-mata karena Allah SWT.
Alquran dan hadis tak ada yang melarang bagi yang berpuasa selain makan, minum dan jimak. Selain itu juga larangan berbicara kotor, tindakan jahiliah, mencela, dusta dan kemaksiatan lainnya.
Puasa ramadhan merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim. Pasalnya, puasa ramadhan salah satu dari lima rukun Islam. Bagi mereka yang berhalangan melaksanakannya wajib menggantinya di lain waktu.
Dan pada bulan ramadhan, adalah waktu yang tepat menguji kesabaran dengan tidak marah-marah. Sebab dengan begitu berharap itu bernilai ibadah dan amalnya dilipatgandakan. Karena salah satu keistimewaan bulan ramadhan adalah segala amal perbuatannya dilipatgandakan.