Gempa Bumi Magnitudo 6,0 Guncang Gresik Terasa Hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta

Gempa bumi susulan juga terjadi pada pukul 11.50 WIB berkekuatan magnitudo 4,4.

Reuters
Gempa. Ilustrasi
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gempa bumi tektonik berkekuatan magntiudo 6,0 mengguncang wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024). Getaran gempa bumi terasa hingga sebagian wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Juga


"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI, Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Jumat.

BMKG mencatat gempa terjadi pukul 11.22 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9. "Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km," ucapnya.

Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Gempa bumi susulan juga terjadi pada pukul 11.50 WIB berkekuatan magnitudo 4,4. Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler