Israel Larang Masuk Bantuan ke Gaza Utara, Kedua Kalinya dalam Sepekan
Gaza Utara merupakan wilayah yang warganya berada di ambang kelaparan.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Israel melarang masuk bantuan ke Jalur Gaza utara untuk kedua kalinya pekan ini. Hal itu dikonfirmasi oleh Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini.
"Hari ini Otoritas Israel kembali melarang masuk konvoi UNRWA yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah utara, di mana warganya berada di ambang kelaparan," kata Lazzarini di platform X pada Sabtu (23/3/2024).
"Terakhir kali UNRWA mengirim bantuan makanan ke wilayah utara hampir dua bulan lalu," katanya.
"Saya sudah berkali-kali katakan: ini adalah kelaparan akibat ulah manusia dan bencana kelaparan yang masih bisa dihindari," katanya.
Lazzarini menekankan bahwa "otoritas Israel harus mengizinkan pengiriman skala besar bantuan makanan ke wilayah utara, termasuk melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza."
"Sementara itu, anak-anak bakal terus meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi di bawah pengawasan kami," kata Lazzarini seraya menegaskan bahwa hal yang amat berat ini tidak bisa dimaklumi.
Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang Israel. Lebih dari 32.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, syahid di Gaza dan lebih dari 74 ribu orang lainnya terluka.
Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian, dan krisis kebutuhan pokok. Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida. Israel juga diminta mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.