Puskris Kemenkes Terus Pantau Kesehatan Warga Terdampak Gempa di Bawean
Ada belasan titik pengungsian warga terdampak gempa di Bawean.
REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK — Pusat Krisis (Puskris) Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau warga terdampak gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Fasilitas kesehatan pun disiagakan untuk warga yang membutuhkan pelayanan.
Kepala Puskris Kesehatan, Sumarjaya, mengatakan, sejauh ini dilaporkan ada satu warga dengan masalah diabetes, tiga warga darah tinggi, dua warga mengalami sakit perut, tiga warga sakit kepala, dan tujuh warga mengalami trauma.
Menurut Sumarjaya, dibutuhkan tambahan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan di lapangan. “Kami berharap ada bantuan relawan tenaga kesehatan dari berbagai pihak,” kata Sumarjaya, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ahad (24/3/2024).
Sumarjaya mengatakan, fasilitas kesehatan terus disiagakan untuk memberikan pelayanan, baik itu puskesmas, puskesmas pembantu, maupun pos kesehatan desa (poskesdes). “Akses yang mudah ke lokasi pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan membuat masyarakat merasa lebih aman,” ujar dia.
Menurut Sumarjaya, sejumlah tim diturunkan ke lapangan untuk memeriksa kondisi kesehatan masyarakat yang berkumpul di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Ia menyebut sejumlah warga masih tidur di halaman rumahnya karena khawatir kembali terjadi gempa. Sejumlah warga hanya masuk ke rumah untuk kebutuhan memasak atau ke kamar mandi.
Adapun lokasi pengungsian tersebar di sejumlah titik. Dilaporkan setidaknya ada empat titik pengungsian di wilayah Kecamatan Sangkapura dan 15 titik pengungsian di Kecamatan Tambak. Sejauh ini dilaporkan kondisi kesehatan warga di sana terpantau baik.
“Masyarakat hanya perlu perhatian untuk makanan khusus bayi, balita, dan para ibu hamil. Obat-obatan, biskuit, dan susu sudah disediakan, tetapi masih butuh tambahan untuk menjangkau seluruh sasaran,” ujar Sumarjaya.