Pandangan Ustadz Adi Hidayat tentang Kontroversi Film Kiblat
Barangsiapa yang membuat sunnah hasanah dalam Islam maka dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya, d
Pandang Ustadz Adi Hidayat tentang Kontroversi Film Kiblat
.
SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Sosok dai terkenal, Ustadz Adi Hidayat turut berkomentar mengenai sebuah film yang kini sedang viral, yakni Kiblat. Film yang dibintangi Ria Ricis ini menuai kontroversi di masyarakat. Bahkan sejumlah ulama dari MUI dan tokoh agama, memberikan komentar atas film tersebut.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, pada dasarnya dakwah bersifat mengajak dalam upaya membawa seseorang ke dalam kebaikan. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang mengungkapkan tentang balasan bagi setiap orang yang berbuat, entah itu kebaikan atau keburukan.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
“Barangsiapa yang membuat sunnah hasanah dalam Islam maka dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang membuat sunnah sayyi’ah dalam Islam maka ia akan mendapatkan dosa dan dosa orang yang mengikutinya, dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun” (HR Muslim).
Karena itu, kata Ustadz Adi Hidayat, bila seseorang mengajarkan kebaikan, maka dia akan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Tetapi bila seseorang mengajarkan keburukan, maka dia juga akan mendapatkan balasan keburukan, keburukan orang yang mengerjakannya.
UAH--sapaan akrab Ustadz Adi Hidayat--juga mengingatkan setiap muslim untuk selalu berhati-hati dan waspada. Termasuk memberikan sesuatu tanpa pengetahuan.
Baca Juga: Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik
Dalam Al-Quran dijelaskan; "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujurat; 6).
Terkait film Kiblat yang sedang viral, UAH mengatakan; bahwa diriya telah mendapatkan poster film tersebut yang rilis pada 21 Maret 2024 lalu. Namun demikian, ia mengakui belum menyaksikan film tersebut. Tetapi, kata dia, komentar dan tanggapan yang disampaikan sejumlah pihak itu, menunjukkan betapa pedulinya mereka atas seni yang sedang berjalan.
"Ini adalah nasihat dan rasa sayang yang ditunjukkan kepada kita semua, terlebih bagi pegiat seni, termasuk ustadz-ustadz yang membuat konten dan tampil di televisi, agar mengedukasi masyarakat, mengedepankan moral, dan menjaga etika, karena itu akan dicontoh oleh pemirsanya," ungkapnya melalui kanal YouTube pribadinya.
Ia menambahkan; "Silakan saja menampilkan judul yang menarik perhatian, tapi tidak menjadi sahih dilakukan jika bertentangan, baik dengan nilai moral maupun keyakinan-keyakinan (keagamaan) di masyarakat," ungkapnya.
Tak lupa, UAH mendoakan seluruh insan perfilman dan pegiat seni, agar selalu sehat dan mampu menampilkan ide terbaik dan kreatif untuk memberikan edukasi pada masyarakat, bukan melulu hiburan semata namun tidak mendidik.
Baca Juga: Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik
Bukan Berdiri atau Jongkok, Begini Posisi Wudhu yang Baik
"Semua pegiat seni, siapa pun artis dan lain sebagainya, semoga selalu sehat. Sutradaranya mendapatkan ide-ide yang baik dan brilian. Konten yang bagus lebih baik disajikan, karena akan banyak yang menyaksikan. Jika idenya bagus, maka peluang orang untuk menonton yang tidak bagus menjadi berkurang," ujar UAH.
Dan yang pasti, lanjutnya, konten yang baik, niscaya akan laku karena menampilkan sesuatu yang positif. "Jika bisa menampilkan konten-konten yang baik, kenapa harus menampilkan yang kurang baik? Jika bisa menampilkan yang saleh, kenapa memilih konten atau menampilkan yang salah," terangnya.
UAH pun membantah alibi bahwa banyak komentar negatif itu karena mereka belum menonton filmnya. "Tidak salah pernyataan itu. Tetapi, jika promosinya dilakukan dengan baik, sampaikan kontennya dengan baik, pasti tidak menuai perdebatan atau pertikaian," terang UAH.
Ia juga mengingatkan, "Tidak perlu membuat sebuah tema yang akrab di telinga atau nilai relijius, tetapi isinya bertentangan dengan keyakinan. Apalagi Kiblat adalah arah umat yang mendirikan shalat. Jadi Kiblat bukan melakukan adegan tertentu. "Kita siap support para pegiat seni yang ingin membuat konten bagus dengan para ahli dan ulama. MUI itu punya pakarnya, silakan berkoordinasi," ajaknya.
Sebelumnya, Anggota MUI Pusat KH Cholil Nafis juga turut mengomentari film yang lagi viral tersebut. Hal yang sama juga disampaikan Ustadz Hilmi. “Dengan segala hormat, kepada para produser film Indonesia, tolong hentikan membuat film horor seperti kiblat ini,” ujar Ustadz Hilmi, sebagaimana dikutip dari Republika pada Senin (25/3/2024).
Poster film yang dirills pada 21 Maret 2024 tersebut mendapat kritikan tajam. Ustadz Hilmi dalam unggahan media sosialnya meminta produser film dengan hormat untuk menghentikan penayangan dan memproduksi film tersebut. (syahruddin el fikri)
Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik
Bukan Berdiri atau Jongkok, Begini Posisi Wudhu yang Baik