Menang di Kandang Vietnam, STY: Rekor Kekalahan Itu Terpecahkan Hari Ini
Erick memuji mental bertarung para penggawa Garuda yang tak gentar di kandang lawan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengatakan kemenangan Timnas Indonesia saat melawan Timnas Vietnam dalam laga di Hanoi dapat diraih berkat kerja keras dan keberuntungan.
"Kita bekerja keras semaksimal mungkin semuanya dan akhirnya mendapatkan keberuntungan untuk Indonesia," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers usai pertandingan di Hanoi, Vietnam, seperti dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Selasa malam.
Pada konferensi pers sebelumnya, ia sempat menyampaikan bahwa timnas Indonesia akan bertekad mematahkan rekor tidak pernah menang di kandang Vietnam selama hampir 20 tahun terakhir.
Tekad itu, lanjut pelatih asal Korea Selatan itu, telah terbukti dengan kemenangan telak squad Garuda atas The Golden Stars Wartiors.
"Jadi memang rekor kekalahan itu hari ini sudah dipecahkan," ujarnya.
STY mengatakan, pertandingan tersebut merupakan laga yang cukup sulit bagi Vietnam karena karena pada pertandingan sebelumnya saat bertandang di Jakarta juga menelan kekalahan 1-0.
Timnas Indonesia berhasil membungkam timnas Vietnam 3-0 saat melakoni laga tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion My Dinh, Hanoi, pada Selasa (26/3) malam.
Ketiga gol masing-masing dicetak oleh Jay Idzes pada menit ke-9, Ragnar Oratmangoen menit ke-23, dan Ramadhan Sananta menit ke-90+8.
Kemenangan tersebut membawa timnas Indonesia memperlebar peluang mereka untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengatakan bahwa tim nasional harus tetap fokus untuk menghadapi laga selanjutnya, meski menang 3-0 melawan Vietnam dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia menekankan, penggawa timnas harus tetap tenang dan fokus agar bisa lolos tahap berikutnya, walaupun kemenangan hari ini, Selasa, di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam merupakan pertama kali setelah terakhir pada 2004.
"Terakhir Indonesia menang di Vietnam itu saat Piala AFF yang namanya masih Piala Tiger pada 2004. Ini menjadi bukti perubahan baik dari sisi kualitas dan mental bertanding yang mengalami peningkatan signifikan," kata Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Erick mengaku bangga dengan perjuangan timnas Indonesia. Menurut dia, penampilan Rizky Ridho dan lainnya harus diapresiasi, karena mampu melumat Vietnam melalui gol dari Jay Idzes pada menit ke-9, Ragnar Oratmangoen menit ke-23, dan Ramadhan Sananta di pengujung laga pada menit ke-98 dalam kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Grup F.
Pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menyampaikan, kemenangan skuad Garuda tersebut bukan sekadar meraih tiga poin semata. Kemenangan itu, lanjut dia, juga menjadi titik kebangkitan timnas untuk pertandingan internasional, saat berhasil menang di kandang Vietnam setelah 20 tahun.
Erick memuji mental bertarung para penggawa Garuda yang tak gentar bermain di kandang lawan. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa perjuangan Indonesia belum selesai. "Semua tetap fokus untuk menghadapi dua pertandingan selanjutnya di bulan Juni, guna lolos ke babak berikutnya," ujar mantan presiden klub Inter Milan itu.
Lebih lanjut dia menambahkan, timnas kini berada di peringkat kedua dengan tujuh poin atau unggul empat poin dari Vietnam. Indonesia hanya cukup meraih satu kemenangan dari dua laga terakhir saat menjamu Irak dan Filipina di Jakarta.