Jenazah Berserakan di Jalanan Dekat Rumah Sakit al-Shifa

Beberapa bangunan diledakkan bersama penghuninya di dalamnya.

VOA
Pencarian korban serangan Israel di Gaza
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang saksi mata Samer Abed mengatakan tentara Israel menghancurkan rumah-rumah dan bangunan di sekitar kompleks Medis al-Shifa. Samer Abed tidak menyebutkan nama lengkapnya.

Baca Juga


Abed yang kini tinggal sekitar 400 meter dari Rumah Sakit al-Shifa mengatakan ia dan saudara laki-lakinya mulai menerima telepon dari tentara Israel sekitar satu pekan yang lalu setelah penyerbuan ke rumah sakit tersebut.

Orang yang meneleponnya memerintahkan Samed Abed untuk mengeluarkan warga dari gedung tempat tinggal mereka sebab bangunan itu akan diledakan dan meminta warga pindah ke selatan Jalur Gaza. Abed mengatakan sebelumnya gedung-gedung diledakan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Tentara Israel memberi waktu warga sebelum mereka membom area tersebut. “Bom-bomnya meledak dan tidak mempedulikan kami,” katanya pada Middle East Eye, Rabu (27/3/2024).

Sebagian besar warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal Abed tidak terluka, kecuali beberapa mengalami luka ringan. Namun mereka yang tinggal lebih dekat dengan rumah sakit tidak terlalu beruntung.

Beberapa bangunan diledakkan bersama penghuninya di dalamnya, menewaskan banyak orang dan banyak orang tertimbun di bawah reruntuhan. Serangan terhadap rumah Abu Hasira, dekat rumah sakit, menewaskan sedikitnya 30 orang.

Middle East Eye melaporkan pasukan Israel menghancurkan hampir setiap bangunan di sekitar Rumah Sakit al-Shifa. Tentara Israel melaporkan mereka mundur dari area itu termasuk dari kamp al-Shati di jalan Aidiya setelah bentrokan sengit. Kini mereka berada sekitar 200 meter dari Rumah Sakit al-Shifa.

 

Pasukan Israel melanjutkan serangannya ke rumah sakit itu selama sepuluh hari berturut-turut. Foto-foto yang diambil dari rumah sakit itu menunjukkan kehancuran area di sekitarnya.

 

Tentara Israel mengklaim membunuh "puluhan" anggota Hamas dan Islam Jihad selama beberapa hari terakhir. Tapi Hamas membantah ada pejuangnya di dalam rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler