Tentara Israel Bantai Lebih dari 50 Warga Gaza di RS Al Shifa
Angka kematian warga Gaza di RS Al Shifa dan sekitarnya mencapai 140 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel menyatakan pada Kamis (21/3/2024) bahwa pasukannya telah menewaskan lebih dari 50 warga Palestina di dalam dan sekitar Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, sehingga angka kematian sejak Senin mencapai 140 orang. Pernyataan dari militer Israel mengeklaim bahwa infrastruktur musuh dan gudang senjata juga berada di dekat rumah sakit.
"Sejak awal operasi di RS Al Shifa, lebih dari 140 teroris telah terbunuh," tulis pernyataan itu.
Pada Senin, Tentara Israel menyerang fasilitas kesehatan yang menampung ribuan pasien yang sakit dan terluka itu. RS Al Shifa juga menjadi tempat penampungan warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal.
Pada Rabu, Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi mengakui bahwa operasi militer yang menyasar rumah sakit itu bertujuan untuk menekan Hamas. Itu dilakukan ketika negosiasi tidak langsung mengenai kesepakatan pertukaran sandera berlangsung di Qatar.
Hampir 32 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah gugur di Gaza dan lebih dari 74.200 orang terluka. Sementara itu, Gaza menghadapi kehancuran infrastruktur secara masif dan kekurangan kebutuhan pokok.
Serangan-serangan Israel, yang kini memasuki hari ke-167, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, 60 persen infrastruktur di wilayah kantong Palestina itu rusak atau hancur, menurut laporan PBB.
Israel dituntut telah melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Pada Januari, Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan sela yang memerintahkan agar Israel menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.