Tips Jalani Itikaf pada 10 Hari Terakhir Ramadhan Agar Tetap Bugar

Ada baiknya Muslim tetap menjaga kesehatan dan kebugaran selama melakukan itikaf.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Umat Umat Islam menunaikan Sholat Qiyamul Lail saat itikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan (ilustrasi). Ada beberapa tips tetap bugar ketika menjalani itikaf.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan itikaf atau berdiam diri untuk beribadah di masjid sangat dianjurkan dilakukan selama 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Selama itikaf, umat Islam bisa lebih mengintensifkan amal ibadah, seperti sholat sunah, membaca Alquran, berdzikir, dan lainnya.

Baca Juga


Namun, ada baiknya Muslim tetap menjaga kesehatan dan kebugaran selama melakukan itikaf. Dikutip dari laman www.itb.ac.id, asisten profesor kelompok keahlian ilmu keolahragaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Samsul Bahri membagikan beberapa tips agar tetap bugar saat itikaf di masjid.

1. Tidak melewatkan sahur

Muslim diperbolehkan melakukan itikaf dalam rentang waktu yang luas, misalnya dalam hitungan jam, hingga sehari semalam. Namun, karena dilakukan di bulan puasa, sebaiknya Muslim tidak melewatkan waktu sahur. Menurut Samsul, dari segi kesehatan, sahur sangat baik untuk cadangan energi selama berpuasa.

Jika sudah meniatkan diri untuk itikaf hingga bermalam di masjid, sebaiknya Muslim mempersiapkan bekal makanan untuk disantap di waktu sahur. Sejumlah masjid besar yang jadi rujukan tempat beri'tikaf biasanya juga menyediakan makan sahur atau memfasilitasi gerai yang menjual makanan sahur.

2. Menjaga keseimbangan asupan makanan

Apa yang disantap saat sahur maupun berbuka akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh Muslim saat itikaf. Karena itu, Samsul menyarankan menyantap makanan dengan gizi seimbang. Tujuannya, supaya tidak lelah dan mengantuk saat i'tikaf, yang disebut Samsul bisa terjadi karena akumulasi dari asupan makanan buka puasa dan sahur yang kurang seimbang.

3. Cukupi kebutuhan cairan

Saat Muslim berpuasa, cairan tubuh sangat berkurang. Untuk itu, selama waktu berbuka sampai dengan sahur, hendaknya banyak minum air putih. "Kandungan air di dalam tubuh harus dijaga dengan tetap memenuhi kebutuhan cairan," kata Samsul. Dia juga menganjurkan untuk menghindari makanan yang berminyak seperti gorengan.

4. Mengatur ritme itikaf

Pengaturan ritme itikaf sangat penting, yang disebut Samsul harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing orang. Agar tubuh terhindar dari rasa kelelahan, rekomendasi Samsul adalah menyelinginya dengan stretching untuk meregangkan otot-otot yang tegang, kaku, dan pegal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler