Zelenskyy Sebut Tanpa Bantuan AS, Pasukan Ukraina Terpaksa Mundur Perlahan
AS terus mengundur pengiriman bantuan militer ke Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat bahwa jika Ukraina tidak mendapatkan bantuan militer AS yang dijanjikan, pasukannya harus mundur perlahan. AS tampaknya tidak akan mengirimkan bantuan militer karena perselisihan di Kongres.
“Jika tidak ada dukungan AS, itu berarti kita tidak memiliki pertahanan udara, tidak ada rudal Patriot, tidak ada pengacau peperangan elektronik, tidak ada peluru artileri 155 milimeter,” kata Zelenskiy kepada Washington Post.
Mau tidak mau, kata Zelenskyy, pasukannya harus mundur selangkah demi selangkah. “Kami berusaha mencari cara untuk tidak mundur.”
Kekurangan amunisi, katanya, berarti pasukannya hanya dapat melakukan serangan yang lebih sedikit pula.
"Tentu saja, mundur. Buat garis depan lebih pendek. Jika ini berhenti, Rusia bisa pergi ke kota-kota besar," katanya.
Presiden Partai Demokrat Joe Biden telah mendesak Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik untuk mendukung paket bantuan militer dan keuangan untuk Ukraina. Namun Ketua DPR Mike Johnson telah menunda masalah ini selama berbulan-bulan, dengan alasan prioritas dalam negeri.
Zelenskiy mengatakan kepada Johnson melalui percakapan telepon pada hari Kamis (28/3/2024) bahwa persetujuan paket tersebut sangat penting. Pasukan Rusia merebut kota Avdiivka di bagian timur bulan lalu dan Ukraina hanya memperoleh sedikit kemajuan sejak itu, namun garis depan tidak banyak berubah dalam beberapa bulan.
Dalam wawancaranya, presiden Ukraina mengatakan Ukraina menutupi kekurangan rudal dengan persenjataan dan sistem pertahanan udara yang diproduksi dalam negeri. Sayangnya, itu tidak cukup.
Sudah lebih dari dua tahun berperang, Rusia telah meningkatkan serangan terhadap energi dan infrastruktur lainnya dalam beberapa minggu terakhir. Pasukan Ukraina tidak dapat bergerak maju.
Zelenskiy mengatakan Kyiv bermaksud melancarkan serangan terhadap sasaran di Rusia, termasuk kilang minyak. Dia mengatakan reaksi Washington terhadap gelombang serangan Ukraina tidak positif, namun Kyiv menggunakan drone miliknya sendiri.
"Kami menggunakan drone kami. Tidak ada yang bisa mengatakan kepada kami bahwa Anda tidak bisa melakukannya," katanya kepada surat kabar tersebut.
"Jika tidak ada pertahanan udara untuk melindungi sistem energi kita dan Rusia menyerangnya, pertanyaan saya adalah: mengapa kita tidak bisa menjawabnya?” katanya.