ICMI Kembali Terbitkan Jurnal Ulumul Quran
Tujuan utama dari terbitnya kembali JUQ adalah mengembalikan semangat kecendekiaan umat.
JAKARTA - Jurnal Ulumul Quran (JUQ) yang diterbitakan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bersama Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) kembali diterbitkan oleh CIDES ICMI dalam tampilan yang lebih modern dan mengadaptasikan teknologi digital. Hal itu dikatakan Direktur CIDES ICMI yang juga Pimpinan Redaksi Jurnal Ulumul Quran, Profesor Andi Faisal Bakti dalam sambutan pembukaan Summit Jurnal Ulumul Quran pada Jum'at (29 Maret 2024) di Auditorium Wisma Mandiri, Jakarta.
"Jika dulu Jurnal Ulumul Quran berbentuk majalah dengan tulisan-tulisan bernas dan format populer, saat ini akan diterbitkan dalam format Jurnal Ilmiah dalam terbitan cetak dan digital, dengan konten berisi artikel karya-karya ilmiah yang dapat digunakan untuk publikasi ilmiah," terang Andi Faisal Bakti.
Sementara untuk majalah dengan konten populer, Andi mengatakan akan diterbitkan dalam format majalah yang berisi artikel bebas ilmiah, sains, bahkan juga ada karya sastra yang merupakan karya orisinal para cendekiawan.
"Keduanya akan mengembalikan kerinduan dan kehausan publik yang menginginkan terbitnya kembali Jurnal Ulumul Quran ini, karena memang Ilmu dalam Al-Quran ini akan selalu relevan dengan keadaan dan tempat," jelas Andi.
Andi juga mengatakan, tujuan utama dari terbitnya kembali JUQ adalah mengembalikan semangat kecendekiaan umat melalui literatur-literatur yang bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan solusi yang bersesuaian dengan keilmuan agama Islam.
"Semoga para cendekiawan dapat ikut berpartisipasi aktif memberikan sumbangan pemikiran bagi umat, melalui karya-karya tulisnya di media dan memberikan pencerahan kepada umat," terang Andi yang juga Guru Besar Ilmu Dakwah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Untuk diketahui, bahwa Jurnal Ulumul Qur’an awalnya pernah terbit pada tahun 1989, dengan nama lengkap “Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur’an”. Latar belakang berdirinya majalah ini adalah atas inisiatif dari M. Dawam Rahardjo yang sekaligus Ketua Redaksi majalah ini. Majalah yang bernafaskan Islam yang hadir di Indonesia merupakan bagian dari pers Islam pada masa Orde Baru.
"Di masanya, umat Islam pernah berjaya karena menjadikan Al-Quran sebagai sumber keilmuan dan pengetahuan. Sains Islam adalah warisan yang hingga hari ini masih dirasakan manfaatnya oleh seluruh umat manusia," terang Andi.
Andi berharap dengan semangat tersebut, MUQ akan selalu berusaha hadir sebagai sebuah mercusuar keilmuan dalam kegelapan peradaban yang tercemar oleh sikap Islamophobia, rasisme, dan hilangnya nurani kemanusiaan.
"Semoga barokah Ramadan yang hari ini menjadi saksi terbitnya JUQ ini, akan menjadi wasilah tercapainya harapan tersebut, insyaAllah amiin," pungkas Andi.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.