Otoritas Siapkan Rute Alternatif Setelah Jembatan Baltimore Runtuh
Otoritas bersiap membangun kanal alternatif di sisi timur laut saluran utama.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Otoritas Kota Baltimore, Amerika Serikat (AS), sedang berupaya membuka rute alternatif sementara bagi kapal-kapal komersial menyusul ambruknya Jembatan Francis Scott Key baru-baru ini. Pekan lalu, Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, runtuh setelah ditabrak oleh kapal kargo dan enam pekerja konstruksi yang berada di jembatan saat ambruk itu diyakini tewas.
"Kapten Pelabuhan (COTP) sedang bersiap membangun kanal alternatif sementara di sisi timur laut saluran utama di sekitar Jembatan Francis Scott Key untuk kapal-kapal komersial," demikian komando respons gabungan Jembatan Key, Ahad (31/3/2024).
Zona aman sepanjang 2.000 yard, sekira 1.829 meter, saat ini masih berlaku di sekitar jembatan untuk melindungi para personel, kapal, dan lingkungan laut, tambah pernyataan tersebut. "Tindakan ini adalah bagian dari pendekatan bertahap untuk membuka kanal utama.
"Kanal sementara akan ditandai dengan alat bantu navigasi pemerintah yang menyala dan akan memiliki kedalaman kendali 11 kaki, jarak bebas horizontal 264 kaki, dan jarak bebas vertikal 96 kaki."
Otoritas setempat tidak merinci kapan jalur alternatif itu akan mulai beroperasi. Sementara itu, pelabuhan-pelabuhan di Pantai Timur AS mengubah jam kerjanya untuk menerima kargo yang dialihkan dari Baltimore menyusul runtuhnya jembatan Key, Bloomberg melaporkan.
Pelabuhan Virginia juga akan dibuka satu jam lebih awal pada Senin, sedangkan pelabuhan New York dan New Jersey berupaya memastikan akses cepat bagi kapal-kapal yang biasanya melakukan perjalanan melalui Baltimore.
Pada dini hari, 26 Maret, kapal kargo komersial berbendera Singapura menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore segera setelah meninggalkan pelabuhan menuju Kolombo, Sri Lanka.
Jembatan itu runtuh, menyebabkan sedikitnya delapan orang dari kru konstruksi yang bekerja di jembatan tersebut tercebur ke air.
Lalu lintas kapal di pelabuhan Baltimore ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut menyusul runtuhnya jembatan itu.