Menyaksikan Video Eksekusi Israel di Al-Shifa, AS Salahkan Hamas

Semua departemen rumah sakit itu dibakar dan struktur kompleks telah rusak.

EPA-EFE/MOHAMED HAJJAR
Pemandangan umum saat warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al-Shifa setelah tentara Israel mundur setelah operasi militer selama dua pekan, di Kota Gaza, (1/4/2024).
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Gedung Putih Jean-Pierre mengatakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) belum memverifikasi video yang mendokumentasikan kekejaman Israel. Termasuk kemungkinan eksekusi di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Baca Juga


"Bila benar ini sangat memprihatinkan, kami menghubungi pemerintah Israel untuk mendapatkan lebih banyak informasi," katanya seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (1/4/2024). Namun ia menyalahkan Hamas dengan mengatakan kelompok perjuangan pembebasan Palestina tersebut, menggunakan rumah sakit sebagai markasnya.

"Di sini kami juga menghubungi Hamas. Mereka beroperasi di rumah sakit, di luar rumah sakit. Itulah yang mereka lakukan. Mereka menanamkan diri mereka di tengah-tengah penduduk sipil," kata Jean-Pierre.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menggemakan pernyataan serupa, namun ia menambahkan operasi militer Israel di al-Shifa menekankan nasihat Amerika Serikat agar Israel membuat rencana untuk membawa stabilitas ke Gaza.

"Tidaklah cukup hanya dengan membersihkan lingkungan atau rumah sakit tertentu atau wilayah geografis atau bangunan lain dari Hamas. Mereka harus memiliki strategi jangka panjang dan berkelanjutan yang bukan hanya strategi keamanan tetapi juga strategi politik," kata Miller.

Israel menarik pasukannya dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza setelah melakukan operasi selama dua pekan. Militer Israel mengkonfirmasi menarik mundur pasukannya dengan mengatakan mereka telah menyelesaikan operasi di area rumah sakit dan mengklaim membunuh dan menangkap banyak pejuang Hamas.

Para saksi mata mengatakan pasukan Israel membunuh banyak orang dan menghancurkan sebagian besar bangunan di kompleks medis yang juga menjadi tempat bernaung sementara pengungsi Palestina. Al-Shifa yang dikepung pada bulan November, kini tampak hancur berantakan.

Aljazirah melaporkan banyak orang-orang berusaha menyelamatkan apa yang mereka bisa. Jaringan media yang berbasis di Qatar itu melaporkan "tidak ada kehidupan di sini. Kompleks ini hancur dan tidak dapat dihidupkan kembali."

Dalam laporannya, Aljazirah menambahkan semua departemen rumah sakit itu dibakar , dan struktur kompleks telah rusak dari dalam." Aljazirah melaporkan tampaknya pasukan Israel sengaja menargetkan sektor kesehatan dan menghancurkan kompleks medis terbesar di Kota Gaza. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler