Rusia Sita Puluhan Kilo Bahan Peledak dari Ukraina

Penyitaan dilakukan setelah inspeksi kargo di wilayah barat laut Pskov.

AP Photo/Bram Janssen
Seorang tentara Ukraina menyiapkan bom untuk dipasang pada drone yang meledak di pinggiran Kremmina, Ukraina, beberapa waktulalu.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Badan keamanan Rusia (FSB) mengatakan mereka menyita puluhan kilo bahan peledak yang dikirim dari Ukraina. Bahan peledak yang disembunyikan di ikon-ikon keagamaan Gereja Ortodoks Kristen itu dikirim melalui Uni Eropa.

Baca Juga


FSB mengatakan penyitaan dilakukan setelah inspeksi kargo di wilayah barat laut Pskov, dekat perbatasan Latvia. Ukraina yang berperang melawan invasi Rusia sejak 2022 lalu belum memberikan komentar mengenai pengumuman ini.

Dikutip dari Aljazirah, Selasa (2/4/2024) FSB mengatakan kargo itu melewati Romania, Hungaria, Slovakia, Polandia, Lithuania dan Latvia. Kargo berisi 70 kilogram bahan peledak rakitan dan perangkat peledak itu "disembunyikan di dalam ikon-ikon dan siap digunakan."

Rusia mengatakan, satu orang ditangkap dan akan berusaha melacak semua orang yang terlibat, termasuk orang asing, yang kemudian akan menghadapi proses hukum di Rusia. Terpisah seorang pejabat Rusia mengatakan drone-drone Ukraina menghantam area industri tinggi di Tatarstan sebelah tenggar Moskow dan sekitar 1.300 kilometer dari garis depan pertempuran.

Salah satu serangan Ukraina yang paling jauh di dalam wilayah Rusia sejak perang dimulai. Serangan itu mengincar kilang minyak terbesar ketiga Rusia yang kapasitas produksi tahunan lebih dari 17 juta don atau sekitar 340 ribu barel per hari.

Kantor berita RIA melaporkan, kebakaran terjadi di kilang Taneco milik Tatneft sudah berhasil dipadamkan dalam waktu 20 menit. Kantor berita Rusia itu menambahkan kebakaran tidak mengganggu operasi kilang.

Foto-foto dari lokasi menunjukkan serangan drone menghantam unit kilang utama, CDU-7 di kilang Taneco. Unit itu menghasilkan sekitar setengah dari total kapasitsa produksi tahunan. "Sebuah serangan drone dilakukan terhadap salah satu perusahaan di Nizhnekamsk, tidak ada korban jiwa atau kerusakan serius," kata walikota Nizhnekamsk, Ramil Mullin.

Kepala Tatarstan Rustam Minnikhanov juga mengatakan kawasan industri di kota Nizhnekamsk dan Yelabuga menjadi sasaran serangan. Ia menambahkan "proses teknologi" perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tidak hancur.

Mengutip layanan darurat setempat, kantor berita TASS melaporkan, sedikitnya enam orang terluka dalam serangan di sebuah lokasi di Yelabuga. Video yang tersebar di media sosial menunjukkan drone berbentuk pesawat menabrak bangunan dua lantai di taman bisnis di luar kota sebelum meledak dan melontarkan bola api ke udara.

Sementara itu, militer Ukraina mengatakan drone-drone Rusia menyerang infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk dan Kirovohrad di Ukraina semalam. Drone-drone itu menghantam fasilitas energi di wilayah Kirovohrad.

Dalam pernyataannya di aplikasi kirim-pesan Telegram, gubernur Dnipro mengatakan sembilan drone ditembak jatuh di atas wilayah Dnipropetrovsk di mana puing-puingnya menyebabkan dua kebakaran di ibukota regional Dnipro. Ia menambahkan dua kebakaran itu sudah berhasil dipadamkan.

Namun di Telegram operator jaringan listrik Ukrenergo mengatakan sebuah drone menabrak gardu listrik tegangan tinggi di wilayah Kirovohrad, menyebabkan kebakaran di sana. Gubernur mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Staf Umum Ukraina mengatakan pertahanan udara mampu menjatuhkan sembilan dari 10 drone Rusia yang masuk. Beberapa hari terakhir Rusia meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan kerusakan yang signifikan di beberapa wilayah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler