Peran Indonesia Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah Diakui Dunia
Festival ini bisa menjadi langkah awal majukan industri halal RI menuju dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran Indonesia mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global telah mendapat berbagai pengakuan. Salah satunya, Indonesia dinilai konsisten menjadikan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bauran strategi pembangunan nasional.
"Tantangan pembangunan bukan semata soal meraih pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya, namun memastikan pertumbuhan yang diraih benar-benar mampu menafkahi masyarakat sampai lapisan paling bawah,” ujar Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat membuka Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia, yang digelar di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Oleh sebab itu, Wapres mengatakan, pemerintah bersama seluruh elemen bangsa mempunyai tugas besar melanjutkan pembangunan kesejahteraan yang berdampak nyata bagi masyarakat serta meningkatkan kontribusi Indonesia dalam pembangunan dunia. "Terutama melalui sektor ekonomi dan keuangan syariah”, kata Wapres.
Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten Siti Ma'rifah mengatakan, Banten memiliki potensi yang besar bagi tumbuh kembangnya kawasan industri khusus berbasis industri halal di bidang kuliner, fesyen, wisata, maupun keuangan syariah. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal memajukan industri halal di Indonesia menuju dunia.
Festival diisi dengan kegiatan seminar ekonomi syariah, bazar umkm dan peragaan busana Muslim di gedung Menara Syariah yang akan menjadi pusat kegiatan ekonomi syariah di Tanah Air. Pada kesempatan yang sama, komisaris Menara Syariah, Harianto Solichin, menyampaikan Menara Syariah PIK2 akan menjadi pusat aktifitas ekonomi dan pendidikan berbasis syariah berskala nasional hingga internasional.
Termasuk kegiatan ekosistem dari segala kegiatan ekonomi syariah baik itu perbankan, asuransi, fintech, fashion, kuliner dan kriya. "Oleh karenanya, sinergi seluruh stake holder ekonomi syariah Indonesia menjadi sangat penting," ucap Harianto.
Adapun desainer penerima penghargaan Ibu Negara RI, Amy Atmanto, menyatakan sangat menarik bahwa Indonesia meraih pencarian google dengan keyword moslem fashion terbesar yaitu 77 persen diikuti Malaysia 15 persen dan negara lainnya. Laporan Ekonomi Syariah Global atau SGIE 23/24 tentang fashion Muslim Indonesia yang berada diperingkat ketiga dunia juga merupakan potensi luar biasa.
"Sudah tepat bila pada 2024 ini pemerintah berikhtiar menjadi kiblat pusat modest fashion hub dunia", ujarnya.
Untuk menjadi hub acuan dunia internasional, para pelaku industri fashion harus kompak berkumpul di satu tempat yang akan menjadi pusat referensi mode dunia. "Indonesia juga bisa punya destinasi fashion iconic seperti Paris punya Rue du Fabourg Saint-Honore di Menara Syariah," katanya.