Airlangga di MK Sebut Bukan Hanya RI yang Berikan Bansos Akibat El Nino
Bantuan pangan di RI diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9 persen dari penduduk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang memberikan bantuan sosial (bansos) kepada rakyatnya akibat fenomena El Nino. Dia menyebut sejumlah negara tetangga dan negara maju yang turut memberikan bansos antisipasi El Nino sejak akhir 2023.
Hal itu Airlangga sampaikan ketika memberikan keterangan dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/5/2024). Bansos menjadi topik bahasan karena pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam gugatannya mendalilkan, Presiden Jokowi menyalahgunakan bansos untuk kepentingan pemenangan Prabowo-Gibran.
Airlangga awalnya menjelaskan bahwa berbagai negara, termasuk Indonesia, terdampak fenomena cuaca El Nino sejak Desember 2023. Fenomena berupa peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik itu mengakibatkan produksi pangan, terutama beras terganggu karena tidak bisa atau terpaksa menunda penanaman.
"Hal ini membuat pasokan pangan seperti beras mengalami gangguan, yang tentunya sangat mengganggu dan berdampak signifikan terhadap masyarakat miskin," kata Airlangga.
Oleh karena itu, sambung dia, beberapa negara memberikan bansos kepada rakyatnya. Singapura, misalnya, menggelontorkan dana sebesar Rp 13 triliun untuk memberikan bansos senilai 800 dolar per orang yang penyalurannya dimulai pada September 2023.
India menyediakan Rp 2.200 triliun untuk memberikan bansos berupa sereal dan minyak kepada 800 juta penduduknya mulai September hingga Desember 2023. Ada juga bantuan subsidi pupuk untuk masyarakat.
Malaysia, kata dia, juga memberikan bansos kepada 8,7 juta keluarga dengan anggaran Rp 25 triliun pada 2023. Pemerintah Filipina juga memberikan bantuan tunai untuk 2,3 juta petani pada September 2023 untuk mengantisipasi dampak El Nino.
Amerika Serikat juga memberikan bantuan dalam bentuk food stamp untuk 41 juta orang atau 21,6 juta rumah tangga. Ada juga paket bantuan inflasi 23 juta rakyatnya. Lalu Pemerintah AS juga perlindungan dampak perubahan iklim ekstrem dengan nilai setara Rp 835 triliun
"Nah bantuan sosial di Indonesia misalnya bantuan pangan itu diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9 persen dari penduduk. Ini lebih rendah dari Malaysia yang 25,6 persen, Singapura 41,7 persen, India 55,6 persen dan Amerika 12,1 persen," ujar Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyebut bahwa anggaran program perlindungan sosial (perlinsos), termasuk di dalamnya bansos, tahun 2023 sebesar Rp 486 triliun. Adapun tahun 2024 anggaran perlinsos sebesar Rp 496,8 triliun.
"Kenaikan anggaran perlinsos tahun 2024 utamanya disumbang oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan juga pergerakan nilai tukar rupiah," ujar ketua umum DPP Partai Golkar itu.