Jasa Marga: 322 Ribu Kendaraan ke Luar Jabotabek Hingga H-6 Lebaran

Volume lalin yang meninggalkan Jabotabek naik 21 persen dibandingkan hari biasa.

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah kendaraan roda empat melintas di Tol Jagorawi menuju Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/1/2024).
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 322.892 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada H-7 hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri atau pada 3-4 April 2024. Angka itu merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat gerbang tol (GT) utama.

Baca Juga


Keempat GT utama itu adalah GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), serta GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana di Jakarta, Jumat (5/4/2024) mengatakan volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek tersebut naik sebesar 21,87 persen jika dibandingkan lalin normal di hari biasa. Apabila secara tahunan, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 2,72 persen atau sebanyak 314.337 kendaraan.

Distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 165.383 kendaraan atau 51,22 persen menuju arah timur melalui Tol Trans Jawa dan Bandung, 95.210 kendaraan atau 29,49 persen menuju arah barat, yakni Merak, serta 62.299 kendaraan atau 19,29 persen menuju arah selatan ke Puncak.

Lebih lanjut ia menyampaikan pihaknya memprediksi puncak arus mudik pada tahun ini akan terjadi pada H-4 atau besok Sabtu (6/4/2024).

Menurutnya, sebanyak 259 ribu kendaraan akan meninggalkan Jabotabek, angka tersebut naik 66,8 persen terhadap lalin normal atau naik 0,03 persen secara tahunan.

“Untuk menghindari penumpukan kendaraan di tanggal yang diprediksi menjadi waktu puncak tersebut, kami sekali lagi mengimbau agar pengguna jalan yang memiliki kelonggaran waktu agar dapat mengatur waktu perjalanan dengan melakukan perjalanan mudik lebih dini serta hindari perjalanan di waktu favorit seperti sehabis waktu sahur dan berbuka puasa,” katanya.

Oleh karena itu pihaknya mengimbau pengguna jalan mesti memastikan kesiapannya sebelum melakukan perjalanan, dengan cara memeriksa kecukupan saldo uang elektronik dan bahan bakar kendaraan, serta memastikan kondisi kendaraan maupun pengendaranya sehingga dalam kondisi yang optimal.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler