Filmnya Tayang Saat Libur Lebaran, Joko Anwar Harap Siksa Kubur Jadi Bahan Diskusi

Banyak pemain bintang, film Siksa Kubur tayang mulai 11 April 2024.

Dok Come and See Pictures
Para pemain film Siksa Kubur. Film arahan sutradara Joko Anwar ini tayang mulai 11 April 2024.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film layar lebar Siksa Kubur besutan rumah produksi Come and See Pictures segera tayang pada momen liburan Idul Fitri 2024, yakni mulai 11 April 2024. Sutradara sekaligus penulis skenario film, Joko Anwar, berharap sinema garapannya bisa menjadi bahan diskusi bagi penonton.

Tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor, Siksa Kubur yang diperuntukkan bagi penonton 13 tahun ke atas akan membuat siapa pun yang menyimaknya mengingat dosa yang telah dilakukan dalam hidup. Barangkali, selama ini sebagian orang 'menormalisasi' dosa, dan Siksa Kubur mengajak untuk me-reset kembali hal itu.

Baca Juga



Kisah hidup kakak beradik Adil (Reza Rahadian) dan Sita (Faradina Mufti) dalam film akan menggugah penonton untuk mempertanyakan lagi, apakah benar kita sudah benar-benar meyakini agama dan percaya kepada Tuhan. Perenungan atau kontemplasi demikian menjadi hal yang penting setelah menonton.

Joko pun menyebutkan bahwa tagline dalam film itu adalah "Anda akan percaya". Dia pun memastikan seluruh adegan yang beririsan dengan agama yang ada di film, termasuk adegan "siksa kubur" diambil dari hadits dan tidak sembarangan.

"Khusus untuk ending dari film ini, di sepertiga terakhir, interpretasinya kami serahkan kepada penonton. Itu yang membuat pengalaman menonton film ini menarik, karena kadar kepercayaan penonton berbeda, pandangan kita terhadap hidup dan diri berbeda. Kepenginnya, ini yang menjadi diskusi setelah menonton," tutur Joko pada konferensi pers film beberapa waktu lalu.

Foto adegan film Siksa Kubur. - (Dok Come and See Pictures )

Aspek universal yang ada di Siksa Kubur membuatnya bisa dinikmati penonton berbagai kalangan, tidak hanya umat Islam. Pemeran tokoh Adil, Reza Rahadian, mengatakan film ini tidak menjustifikasi penonton.

Alih-alih menggurui, Siksa Kubur justru membuat penonton bertanya terhadap diri sendiri. Menurut Reza, Siksa Kubur juga memicu proses refleksi, sebab film berkisah tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti.

"Ketika ditonton bersama keluarga saat Lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif, bukan saja secara personal, tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orang tua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini," kata Reza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler