Cara Jawab Ucapan 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum' Saat Hari Raya Idul Fitri
Taqabbalallahu minna wa minkum digunakan para sahabat Nabi SAW saat Idul Fitri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak Muslim yang mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum" kepada satu sama lain pada hari raya Idul Fitri. Dari mana asal mula ucapan tersebut dan bagaimana menjawabnya?
Menurut Syeikh Sayeedur Rahman, ucapan "taqabbalallahu minna wa minkum" biasa diucapkan oleh sejumlah sahabat Rasulullah ketika mereka bertemu satu sama lain di hari raya Idul Fitri. Arti dari ucapan "taqabbalallahu minna wa minkum" adalah "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian".
"Ini adalah sapaan (saat hari raya Idul Fitri) yang digunakan oleh para sahabat (RA), seperti disampaikan oleh Haafidh Ibn Hajr dalam bukunya Fath-ul Bari," ungkap Syekh Rahman, seperti dilansir IslamQA pada Senin (8/4/2024).
Melalui Al Fatawa Al Kubra, Imam Ibun Taimiyyah menyatakan bahwa Imam Ahmad termasuk salah satu imam yang juga terbiasa mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum" di hari raya Idul Fitri. Akan tetapi, Imam Ahmad hanya mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum" bila ada orang lain yang menyapanya dengan ucapan tersebut.
"Karena menjawab ucapan selamat adalah sebuah keharusan, tapi menginisiasi ucapan selamat bukanlah sebuah sunnah yang diperintahkan, dan juga bukan sesuatu yang dilarang," ujarnya seperti dilansir IslamQA.
Bila mengacu pada kebiasaan para sahabat Rasulullah SAW, ucapan "taqabbalallahu minna wa minkum" biasanya disampaikan setelah menjalani ibadah sholat sunnah Idul Fitri. Oleh karena itu, sangat diperbolehkan bila Muslim di masa kini mencontoh kebiasaan para sahabat untuk mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum" di waktu tersebut.
Akan tetapi, waktu yang spesifik tersebut bukanlah keharusan. Ucapan selamat Idul Fitri secara umum juga boleh disampaikan sejak sebelum shalat sunnah Idul Fitri juga bukanlah sebuah masalah. Alasannya, ucapan selamat Idul Fitri datang dari sebuah kebiasaan dan tradisi.
Syaikh Ibn Uthaymin pernah menyatakan bahwa mengucapkan selamat Idul Fitri adalah perbuatan yang diperbolehkan. Dia juga mengungkapkan abhwa tidak ada ucapan selamat spesifik yang harus dikatakan oleh Muslim di hari raya Idul Fitri.
"Beragam ucapan selamat yang biasa digunakan orang-orang itu diperbolehkan, selama tidak menggunakan (ucapan yang memuat) dosa," ujar Syaikh Ibn Uthaymin.
Ketika orang lain mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum", seorang Muslim bisa membalasnya dengan mengucapkan "taqabbalallahu minna wa minkum". Jawaban lain yang bisa diberikan adalah "Aamin" atau "Khair mubarak untukmu".
Ucapan "taqabbalallahu minna wa minkum" juga biasanya disampaikan oleh Muslim sambil berjabat tangan atau berpelukan. Berkaitan dengan hal ini, Syaikh Ibn Uthaymin menyatakan bahwa jabat tangan dan pelukan tersebut merupakan bagian dari kebiasaan untuk saling menunjukkan rasa hormat.
"Jadi selama tidak ada syariah yang mengindikasikan bahwa kebiasaan tersebut dilarang, maka pada prinsipnya kebiasaan tersebut diperbolehkan," tutur Syaikh Ibn Uthaymin.