Dilakukan Seusai Idul Fitri, Ini Jadwal, Keutamaan, dan Niat Puasa Syawal 2024
Puasa sunnah ini dilaksanakan umat Islam setelah Hari Raya Idul Fitri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh, umat Islam juga dianjurkan melaksanakan ibadah puasa yang dikenal dengan puasa Syawal.
Puasa ini dilakukan enam hari sejak 2 Syawal 1445 Hijriyah. Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April sehingga puasa sunnah Syawal sudah bisa dilakukan mulai 11 April 2024.
Puasa di bulan Syawal adalah salah satu puasa yang disunahkan. Bulan Syawal menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri setelah berpuasa di bulan Ramadhan.
Puasa sunnah ini dilaksanakan umat Islam setelah Hari Raya Idul Fitri dan memiliki banyak keutamaan. Apa saja keutamaan dari kesunahan puasa enam hari di bulan Syawal?
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Ramadhan yang dijalani selama sebulan lamanya menjadi berlipat-lipat lagi nilainya jika dilengkapi dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalam sebuah hadits dinyatakan berpuasa enam hari setelah Idul Fitri akan menerima pahala layaknya puasa selama satu tahun.
Selanjutnya...
Dari Tsauban Ra bekas budak Rasulullah SAW, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka seakan-akan dia berpuasa setahun penuh. Dan barang siapa berbuat satu kebajikan maka ia akan mendapat sepuluh pahala yang semisal. “ (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari saat Syawal, dia seperti berpuasa setahun." (HR. Muslim).
Dalam redaksi lain dinyatakan, "Puasa sebulan Ramadhan (sama) dengan puasa sepuluh bulan. Dan, puasa enam hari saat Syawal (sama) dengan puasa dua bulan. Dengan demikian, sama dengan puasa setahun." (HR. An-Nasa'i).
Selain itu, keutamaan puasa di bulan Syawal itu layaknya puasa sepanjang waktu. Dari Abu Ayyub Al-Anshari Ra bahwasanya aku berbicara kepadanya, Rasulullah SAW berkata, “Barang siapa yang melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan kemudian ia menambahkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang waktu (satu tahun).” (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Sementara itu, Syaikh Muhammad bin Shalil Al-Utsaimin dalam bukunya Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul Islam) menuliskan, Ahlul ilmi berkata puasa di bulan Syaban dan puasa enam hari pada bulan Syawal diibaratkan seperti shalat Rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Lalu bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal?
Cara Melaksanakan Puasa Syawal
Jumlah hari Puasa Syawal yaitu enam hari. Hal itu boleh dilakukan dengan berurutan selama enam hari sekaligus, boleh juga dilakukan dengan terpisah. Tidak ada perbedaan keutamaan antara melaksanakan puasa di bulan Syawal secara berurutan atau terpisah.
Untuk melaksanakan ibadah ini, pertama tentunya harus diawali dengan membaca niat pada malam hari.
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Karena ini puasa sunnah, maka jika lupa niat pada malam hari boleh niat pada siang harinya, dengan membaca,
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada’i sunnatisy Syawwali lillahi ta‘ala
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”