Puncak Arus Balik 2024 di Bandara Diprediksi Berlangsung Besok

AP II telah bersiap berikan layanan arus balik

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (7/4/2024). Pengelola Bandara Bali memperkirakan puncak arus mudik di bandara tersebut terjadi pada Minggu (7/4) dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 70.000 orang.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bandara PT Angkasa Pura (AP) II telah memasuki periode arus balik pada masa angkutan lebaran 2024. AP II memprediksi puncak arus balik di 20 bandara yang dikelola AP II terjadi pada Senin (15/4/2024). 

Baca Juga


"Jumlah pergerakan penumpang pada puncak arus balik 15 April di 20 bandara secara kumulatif diprediksi mencapai sekitar 330 ribu orang, di mana penumpang yang terbanyak ada di Bandara Soekarno-Hatta yakni hingga 190 ribu orang," ujar VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/4/2024).

Cin menyampaikan rencana operasi telah disiapkan di seluruh bandara AP II untuk memastikan kelancaran operasional bandara, operasional penerbangan, serta pelayanan kepada penumpang pesawat. 

Cin mengatakan kolaborasi dan koordinasi dengan stakeholder semakin erat untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan bagi penumpang pesawat. 

"Seluruh bandara AP II bersiap pada arus balik ini yang akan mencapai puncaknya pada 15 April. Kami siap mengantar dan menyambut kedatangan pemudik di kota tempat mereka beraktivitas sehari-hari," lanjut Cin.

Pada periode arus balik, sambung dia, bandara yang paling sibuk menyambut kepulangan pemudik dari berbagai kota adalah Bandara Soekarno-Hatta. Cin mengatakan bandara AP II fokus pada sejumlah titik penting di aspek operasional dan aspek pelayanan. 

Pada aspek operasional terdapat empat titik penting yang menjadi fokus bandara AP II, di mana ada dua titik penting di sisi darat (land side) dan dua titik penting di sisi udara (air side). 

Di sisi darat, dua titik penting itu adalah kelancaran akses kendaraan bermotor menuju terminal penumpang pesawat dan ketersediaan transportasi publik bagi penumpang dari bandara menuju tempat tinggal. 

“Pada area keberangkatan, akses masuk ke terminal harus dipastikan lancar dan kendaraan pengantar penumpang harus mengikuti ketentuan yang ada, di mana maksimal menurunkan penumpang di curb side adalah 3 menit. Di sisi lain, pada area kedatangan juga harus dipastikan ketersediaan transportasi publik bagi penumpang, agar memudahkan penumpang untuk cepat menuju tempat tinggal,” ucap Cin Asmoro.

Sementara itu, dua titik penting di sisi udara adalah alokasi parkir pesawat dan penanganan bagasi penumpang.

Cin menyampaikan AP II bersama maskapai dan stakeholder lain merencanakan dengan baik alur kedatangan pemudik, termasuk penentuan lokasi parkir pesawat, apakah merapat ke terminal untuk menggunakan garbarata (on block) atau di area remote. Ini direncanakan dengan baik.

"Penanganan bagasi oleh operator ground handling menjadi titik sangat penting di arus balik. Di tengah sibuknya kedatangan penerbangan, personel harus dapat memenuhi level of service mulai dari bagasi diturunkan dari pesawat sampai masuk ke conveyor belt di baggage claim area yang ada di terminal," kata Cin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler