Di Atas Kertas, Perang Iran Lawan Zionis Israel Siapa Lebih Kuat?
Iran melakukan serangan ke Israel
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Republik Islam Iran dan Zionis Israel sedang memanas. Global Firepower (GFP) menunjukkan perbandingan kekuatan militer Republik Islam Iran dan Israel dalam angka.
Menurut GFP, Indeks Kekuatan (PwrIndx) Iran di angka 0,2269 artinya Iran adalah negara terkuat ke-14 dari 145 negara di dunia. Israel di angka 0,2596 artinya Israel adalah negara terkuat ke-17 dari 145 negara di dunia.
Indeks GFP menunjukkan Iran sebagai salah satu dari 15 kekuatan militer global teratas. Pada 2024, Iran berada di peringkat 14 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan oleh GFP.
Iran memiliki skor PwrIndx sebesar 0,2269 (skor 0,0000 dianggap sempurna). Entri ini terakhir ditinjau pada 1 Juli 2024.
Indeks GFP menunjukkan Israel termasuk 20 besar kekuatan militer global. Pada tahun 2024, Israel berada di peringkat 17 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan oleh GFP. Israel memiliki skor PwrIndx sebesar 0,2596 (skor 0,0000 dianggap sempurna). Entri ini terakhir ditinjau pada tanggal 1 September 2024.
Untuk diketahui, "PwrIndx" setiap negara dinilai berdasarkan nilai-nilai individu dan kolektif yang diproses melalui formula internal untuk menghasilkan skor PwrIndx (Indeks Kekuatan). Beberapa nilai diperkirakan ketika angka resmi tidak tersedia.
Berdasarkan catatan Global Firepower (GFP), dari delapan indikator kekuatan yang diukur jika Iran vs Israel.
Iran unggul dalam enam indikator (kekuatan manusia, kekuatan darat, kekuatan laut, sumber daya, finansial, logistik). Sementara Israel hanya unggul dalam dua indikator (kekuatan udara dan geograpi)
Kekuatan Manusia Iran Vs Isrel
Total Populasi Iran : 87,5 Juta (peringkat 17 di dunia)
Total Populasi Israel : 9 Juta (peringkat 92 di dunia)
Rakyat Iran yang siap dikerahkan : 49 Juta (peringkat 15 di dunia)
Rakyat Israel yang siap dikerahkan : 3,7 Juta (peringkat 92 di dunia)
Kekuatan Udara Iran Vs Israel
Iran : 551 (peringkat 22 di dunia)
Israel : 612 (peringkat 19 di dunia)
Pesawat Tempur Iran : 186 (peringkat 16 di dunia)
Pesawat Tempur Israel : 241 (peringkat 10 di dunia)
Kekuatan Darat Iran Vs Israel
Kekuatan Tank Iran : 1,996 (peringkat 12 di dunia)
Kekuatan Tank Israel : 1,370 (peringkat 18 di dunia)
Kekuatan Laut Iran Vs Israel
Kekuatan Laut Iran : 101 (peringkat 37 di dunia)
Kekuatan Laut Israel : 67 (peringkat 46 di dunia)
Iran tepati janji...
Iran menepati janjinya membalas serangan yang menewaskan dua jenderal Garda Revolusi. Iran pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB melancarkan serangan ke Israel dengan mengirim puluhan drone seperti dilaporkan Axios dilansir Times of Israel.
Sementara Sky News Arab mengutip media Iran mengatakan bahwa sebanyak 50 drone diterbangkan menuju Tel Aviv.
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Israel panik dengan kemungkinan respons Iran atas serangan mematikan di kantor konsulat Iran di Suriah. Serangan itu menewaskan tujuh orang, termasuk perwira senior Garda Revolusi Iran.
"Pekan ini Zionis sepenuhnya panik dan dalam keadaan waspada," kata Yahya Rahim Safavi pada kantor berita ISNA seperti dikutip dari Aljazirah, Sabtu (13/4/2024).
"Mereka tidak tahu apa yang ingin Iran lakukan, sehingga mereka dan pendukung mereka ketakutan," katanya seperti dikutip ISNA.
Angkatan Darat Israel mengumumkan menangguhkan cuti unit tempurnya dan mengatakan pemerintah memutuskan meningkatkan jumlah personel dan tentara wajib militer untuk beroperasi di pertahanan udara.
"Perang politik, media, dan psikologis ini lebih menakutkan bagi mereka dibandingkan perang itu sendiri, karena mereka menunggu serangan setiap malam dan banyak dari mereka yang melarikan diri dan berlindung di tempat perlindungan," kata Safavi.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Iran dan mendeklarasikan Garda Revolusi sebagai "organisasi teroris".
“Rezim Ayatollah Khamenei adalah rezim kriminal yang mendukung kejahatan Hamas dan sekarang melakukan operasi pembajakan yang melanggar hukum internasional,” kata Katz.