Hizbullah Luncurkan Puluhan Roket ke Israel
Roket Hizbullah menyasar pos militer Israel di Dataran Golan.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan mereka menembakkan puluhan roket ke pos militer Israel di Dataran Golan, daerah pendudukan Israel di Suriah. Peluncuran roket dilakukan Setelah serangan udara Israel menewaskan satu orang di Lebanon.
Kelompok itu mengatakan serangan itu sebagai balasan atas serangan udara Israel ke kota-kota dan desa-desa di selatan Lebanon yang membunuh dan melukai warga sipil.
Pada Ahad (14/4/2024), kantor berita Lebanon, National News Agency melaporkan serangan udara Israel menghantam beberapa daerah termasuk perbatasan desa Kfar Kila dan Odeisseh serta kota Khiam. National News Agency menambahkan serangan di Khiam yang terletak beberapa mil dari perbatasan menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Baku tembak itu terjadi saat Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik dan jelajah ke Israel dalam serangan balasan serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu. Serangan Israel menewaskan tujuh perwira termasuk dua jendera Garda Revolusi Iran.
Israel mengklaim menghalau lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan Iran ke wilayahnya. "Kami menghalau, kami memblokir, bersama-sama kami akan menang," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di media sosial X.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menambahkan serangan Iran berhasil diblokir dengan cara yang paling mengesankan, bersama dengan mitra kami, Amerika dan yang lainnya.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, 99 persen dari lebih dari 300 peluncuran, termasuk drone, rudal darat-ke-darat dan jelajah, berhasil dicegat di luar wilayah Israel. Ia mengatakan hanya beberapa yang berhasil lolos, menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan udara dan melukai seorang anak perempuan berusia tujuh tahun di lokasi lain.
Pencegatan yang berhasil dilakukan ini terjadi pada saat Israel terjebak dalam perangnya di Gaza yang dipicu serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pada awal perang, Israel bersumpah menghancurkan Hamas dan memulang para sandera yang diculik pada tanggal 7 Oktober. Namun, meski melemah Hamas tetap bertahan, dan puluhan sandera masih berada di Gaza.