Nasdem Buka Peluang Usung Bobby Nasution pada Pilgub Sumut 2024
Menurut Willy, Nasdem akan menerima apapun keputusan MK terkait Pilpres 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem menyatakan akan berkonsentrasi di beberapa wilayah di Indonesia untuk pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlangsung pada 27 November 2024. Nasdem mengaku tak menutup pintu bagi siapapun untuk diusung, terutama sosok Bobby Nasution.
"Sumatra Utara agak laen sekarang kan, karena agak laen jadi naik daun Sumatra Utara jadi episentrum. Sumut jadi konsen kami," kata Willy saat ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2024).
Baca: Hadiri Ulang Tahun ke-65 Titiek Soeharto, Prabowo Dapat Cipika-Cipiki
Saat ditanya mengenai kandidat yang hendak diusung, Willy menyebut, Nasdem bersifat terbuka bagi siapa saja yang prospek untuk menjadi Sumut 1. Termasuk sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, Willy menyinggung jasa Nasdem mengusung Bobby pada Pilwakot Medan 2020. "Bobby yang pertama kali mengusung pemilu Partai Nasdem. Jadi Partai Nasdem pertama, sebelum (parpol) yang lain-lain. Sekarang tapi kita lihat (untuk Pilkada 2024)," kata Willy.
Baca: Dino Sebut Prabowo Berminat Jadi Pemain di Kancah Internasional
Dia melanjutkan, partainya terus membuka peluang untuk mengusung Bobby. "Nasdem mana pernah tutup pintu. Ini kan partai yang terbuka, ini yang membedakan dengan yang lain. Nanti kita akan memiliki policy untuk open recruitment di semua tingkatan itu yang untuk memberikan equal opportunity siapa pun dia," ujar Willy.
Nasdem hormati putusan MK...
Willy Aditya menyebut, Nasdem akan menghormati apa pun keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024. MK dijadwalkan bakal memutuskan sengketa PHPU Pilpres 2024 pada Senin (22/4/2024).
"Kita bahas itu secara detail sama Mas Anies, sampai kita juga mengirimkan delegasi di dalam tim yang ikut di MK, bahkan Taufik Basari (Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM) juga masuk tim. Itu menunjukkan bagaimana proses itu kita kawal secara saksama," ujar Willy di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin.
Beberapa kader Nasdem yang bergabung dengan Tim Hukum Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) selaku pemohon sengketa PHPU, menurut Willy, menandakan partainya serius dalam menyikapi perselisihan Pilpres 2024. Namun, saat disinggung keyakinan akan memenangkan sengketa tersebut, Willy tak gamblang mengungkapkan optimismenya.
"Ini bukan masalah yakin atau tidak (memenangkan sengketa PHPU Pilpres), tapi bagaimana kita harus tahu formulanya MK, itu adalah PHPU, proses perselisihan hasil pemilihan umum itu yang paling penting," tutur Willy.
Lantas Willy menuturkan, partainya terus mengawal proses berjalannya sengketa PHPU di MK yang dalam waktu dekat akan segera diputuskan oleh MK. Selain itu, Nasdem juga mempercayakan pada para hakim konstitusi dalam memutuskan perkara.
"Kita harus belajar, tidak kemudian seperti apa yang kita sampaikan tanggal 20 Maret di sini, kita tidak ingin menari-nari di atas emosi publik dan populisme atau sebaliknya," ujar Willy. Adapun pada 20 Maret 2024, merupakan hari pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa pemenang Pilpres 2024 adalah pasangan Prabowo-Gibran.
Dia menegaskan, gugatan di MK adalah terkait permasalahan Pilpres 2024. "Jadi kita memperjuangkan mana yang kemudian menjadi temuan, tidak mengada-ngada, kita menghormati apa yang menjadi keputusan dari MK begitu," kata Willy melanjutkan.