Apakah Lubang Hitam Menyimpan Rahasia Besar Tentang Nenek Moyangnya?

Lubang hitam supermasif diyakini tercipta ketika dua lubang hitam kecil bertabrakan.

NOIRLab/NSF/AURA
Ilustrasi dua lubang hitam supermasif.
Rep: Rahma Sulistya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lubang hitam adalah wilayah ruang dan waktu yang mengerikan dan monolitik, yang telah memikat imajinasi umat manusia. Beberapa di antaranya diciptakan oleh kematian dan keruntuhan sebuah bintang masif, tetapi tidak ada satu bintang pun yang dapat melahirkan lubang hitam berukuran paling besar.

Baca Juga


Itulah lubang hitam supermasif yang mengintai di jantung galaksi, dengan massa yang setara dengan jutaan bahkan miliaran matahari. Lubang hitam raksasa seperti ini diyakini tercipta ketika dua lubang hitam kecil bertabrakan dan bergabung pada suatu waktu. Dan sekarang, para ilmuwan bertanya-tanya apakah manusia dapat mempelajari pohon keluarga lubang hitam dengan menelitinya dari generasi ke generasi.

Jika ada objek atau peristiwa kosmologis yang dirancang misterius, maka itu adalah lubang hitam. Dilansir Space, Kamis (18/4/2024), wilayah ruang ini ditandai dengan batas yang disebut cakrawala peristiwa, pembatas antara alam semesta manusia dan apa pun yang ada di dalam kehampaan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak mungkin mendapatkan sinyal dan informasi dari luar penghalang ini.

Selain itu, lubang hitam hanya mempunyai sedikit karakteristik pengidentifikasi, sesuatu yang pernah dijelaskan oleh fisikawan teoretis John Wheeler. “Lubang hitam tidak memiliki rambut,” kata dia. 

Artinya, tidak seperti melihat warna rambut atau corak kulit anak-anak dan membuat tebakan kasar tentang warna rambut dan bentuk tubuh orang tuanya, lubang hitam supermasif yang ‘tidak berbulu’ tampaknya tidak memberikan petunjuk apa pun tentang garis keturunan mereka.

Imre Bartos adalah ahli fisika di Universitas Florida yang berteori bahwa karakteristik terbatas lubang hitam supermasif (massa, putaran, dan muatan listrik), sebenarnya dapat menyembunyikan detail jalur perakitan lubang hitam asli yang menciptakannya.

Gambaran standar mengenai kelahiran lubang hitam yang melibatkan kematian dan keruntuhan bintang-bintang masif, dikatakan dia, tidak dapat menjelaskan penciptaan lubang hitam raksasa yang terlihat manusia sekarang. Itu mencakup lubang hitam supermasif serta lubang hitam bermassa menengah yang relatif lebih kecil, dengan massa sekitar 100 hingga 100 ribu kali massa matahari.

“Bintang mempunyai batasan seberapa besar mereka bisa tumbuh tanpa hancur dengan sendirinya. Jika sebuah bintang menjadi sangat-sangat besar, maka ia akan meledak sebelum sempat menciptakan inti padat yang bisa menjadi benih bagi lubang hitam,” kata Bartos.

“Kami memperkirakan ada batas alami seberapa berat lubang hitam ketika mereka terbentuk dari kematian bintang. Massanya sekitar 50 kali massa Matahari kita. Jadi, massanya cukup besar, tapi tidak sebesar massa saat kita melihat lubang hitam supermasif atau menengah,” ujar Bartos lagi.

Ini berarti pasti ada....

 

Ini berarti pasti ada proses lain yang menciptakan lubang hitam paling mengerikan, dan pengamatan terhadap riak kecil di ruang waktu yang disebut gelombang gravitasi menunjukkan bahwa proses itu is bisa jadi merupakan tabrakan dan penggabungan generasi lubang hitam yang semakin besar.

“Bagaimana kita bisa melakukan pekerjaan detektif untuk kembali ke masa lalu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di lingkungan penggabungan lubang hitam? Bisakah kita mengatakan sesuatu tentang nenek moyang lubang hitam?” ucap Bartos bertanya-tanya.

Ia berpikir bahwa memahami apa yang menyebabkan lubang hitam berkumpul dan bergabung, adalah kunci untuk memahami bagaimana alam semesta berevolusi. Dan bahkan bisa memahami hukum fisika fundamental.

“Kami ingin mempelajarinya, dan sejauh ini, kami belum sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya membuat lubang hitam berkumpul dan menyatu di alam semesta. Ini tidak bisa hanya sebuah proses acak. Harus ada mekanisme yang menyatukan lubang hitam dan membuat mereka bergabung. Dan inilah yang kami coba pahami dari sifat terbatas yang kami miliki,” kata Bartos.

Ia menambahkan, lubang hitam dengan massa lebih dari 50 kali matahari mungkin ditemukan di wilayah yang banyak terdapat lubang hitam lainnya. Artinya, sama seperti manusia yang memiliki orang tua, kakek-nenek, dan buyut, penggabungan lubang hitam kemungkinan besar bukanlah peristiwa unik, dan lubang hitam paling masif berasal dari penggabungan beberapa generasi.

Situasi generasi ini tidak hanya menghasilkan pengumpulan massa, tetapi lubang hitam berikutnya juga akan mengumpulkan momentum sudut dari nenek moyang mereka. Bartos mengatakan, ini berarti ketika lubang hitam semakin besar, mereka juga akan berputar semakin cepat.

Meskipun Bartos berpendapat bahwa gagasan lubang hitam memiliki ‘nenek moyang’ adalah hal yang menarik, ia percaya bahwa manusia dapat mengungkap beberapa detail tentang induk lubang hitam dari pengamatan gelombang gravitasi, kisah tentang nenek moyang lubang hitam mungkin akan hilang ditelan waktu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler