Arteta: Tersingkir di Liga Champions Bukan Akhir Musim Arsenal
Arsenal dikalahkan Bayern Munchen 0-1 pada leg kedua perempat final Liga Champions.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain Arsenal tersengat akibat tersingkirnya mereka di perempat final Liga Champions pada Kamis (18/4/2024) dini hari WIB. Namun manajer Mikel Arteta mengatakan mereka masih memiliki sesuatu yang "indah" untuk dimainkan dalam beberapa pekan terakhir musim ini saat the Gunners mengejar gelar juara Liga Primer Inggris.
Musim Arsenal di kompetisi klub elite Eropa berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Bayern Munchen. Kegagalan ini menyusul tersingkirnya the Gunners dari Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Namun klub London utara itu masih dalam perburuan gelar liga, duduk di urutan kedua dengan 71 poin, sejajar dengan Liverpool dan tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen Manchester City.
Dengan City beraksi di Piala FA akhir pekan ini, Arsenal dapat kembali ke puncak klasemen jika menang atas Wolverhampton Wanderers pada Sabtu (20/4/2024).
“Yang dibutuhkan (para pemain) adalah kami berdiri tepat di samping mereka, memberi mereka dukungan kami, cinta kami, dan saya harus mengambilnya karena pada hari Sabtu kami memiliki pertandingan yang sangat, sangat, sangat besar,” kata Arteta kepada wartawan selepas laga.
Ia menegaskan, Arsenal masih bermain untuk memperebutkan gelar juara Liga Primer Inggris. Arteta mengatakan, ia sangat menginginkannya.
"Kami harus menunjukkan sekarang bahwa kami mampu membalikkan keadaan. (Rasa sakitnya) masih ada dan tidak akan hilang, tentu saja malam ini, tapi saya jamin besok kami sepenuhnya fokus pada Wolves dan semua orang bersemangat. Apa yang masih harus kami mainkan adalah hal yang indah,” kata dia.
Ini adalah musim pertama Arsenal di Liga Champions sejak 2017, dan perempat final pertama mereka sejak 2010. Arteta mengatakan selisih kecil memisahkan kedua klub pada tahap kompetisi ini.
“Margin tersebut terkadang berasal dari hal lain, yang mungkin belum kami miliki. Kami harus mempelajarinya, jika Anda melihat secara historis, semua klub membutuhkan waktu tujuh, delapan, bahkan 10 tahun untuk mencapai tahap tertentu,” kata Arteta.