Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur Rp 22,2 Miliar, Pemprov DKI Akhirnya Klarifikasi

Heru mengaku rumah dinas Gubernur DKI Jakarta butuh material spesifik.

Antara/Siti Nurhaliza
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).
Rep: Bayu Adji P Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta buka suara soal proyek restorasi rumah dinas gubernur yang berlokasi di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Anggaran sebesar Rp 22,2 miliar yang disediakan dalam pagu disebut akan digunakan untuk restorasi total bangunan yang termasuk sebagai cagar budaya itu.

Baca Juga


Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Heru Hermawanto mengatakan, proyek restorasi itu telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Adapun bagian rumah yang akan direstorasi meliputi interior, eksterior, dan lanskap. Selain itu, akan dilakukan penambahan beberapa bangunan di sekitar rumah dinas gubernur DKI Jakarta. 

"Ini mau direstorasi interior, dan eksteriornya, kemudian landskap, penambahan-penambahan beberapa bangunan. Itu kira-kira," kata dia, Jumat (19/4/2024).

Ketika disinggung mengenai biaya yang fantastis untuk proyek restorasi itu, Heru menilai itu sebagai hal yang wajar. Pasalnya, rumah dinas itu merupakan bangunan cagar budaya. Artinya, kebutuhan materialnya juga spesifik. 

Menurut dia, untuk melakukan restorasi bangunan cagar budaya butuh anggaran yang besar. Apalagi, bangunan itu digunakan sebagai rumah dinas gubernur. Karenanya, akan ditambah fasilitas penunjang untuk kebutuhan pejabat bersangkutan. 

"Kalau dari sisi harga saja kan sebenarnya itu rumah memang rata-rata segitu lah, per meter persegi sekian, misalkan Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Kalau rumah jabatan pasti di atas itu. Nah itu dikali sekian meter persegi. Kira-kira gitu," ujar dia.

Heru mengakui, anggaran yang disiapkan untuk restorasi rumah dinas gubernur DKI Jakarta pada tahun ini meningkat hampi 10 kali lipat dibandingkan besaran anggaran untuk proyek rehabilitasi pada tahun lalu. Menurut dia, hal itu karena tahun lalu hanya dilakukan untuk perbaikan atap rumah.

"(Rp 22,2 miliar) Itu keseluruhan. (Rehabilitasi tahun lalu) Rp 2 miliar itu hanya atap, penggantian atap saja," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler