UEA Gelontorkan Dana Sebesar 15 Juta Dolar AS untuk Pemulihan Gaza

Dana tersebut dibentuk untuk memfasilitasi bantuan ke Gaza.

EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Pencarian warga Palestina yang menjadi korban Israel di Gaza.
Rep: Mgrol150 Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengumumkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) mengalokasikan dana sebesar 15 juta dollar AS atau setara dengan 244 Milyar rupiah (dengan kurs saat ini) untuk mendukung "Dana Amalthea" yang diumumkan Republik Siprus untuk mendukung inisiatif dengan Siprus di Jalur Gaza.

Baca Juga


Dana tersebut dibentuk untuk memfasilitasi dan mengoordinasikan aliran bantuan yang tiba di Gaza dan memastikan bantuan disalurkan seefektif mungkin. Dana tersebut juga bertujuan untuk memperkuat aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan cara menyediakan modal pendanaan yang fleksibel bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kontribusi respon kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri UEA menyatakan bahwa UEA berkontribusi terhadap dana tersebut karena memiliki komitmen untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza melalu pendekatan kerja sama multilateral demi mencapai kemerdekaan rakyat Palestina. Tentunya, dengan kerja sama maritim dengan Siprus di Jalur Gaza.

Kementerian berfokus pada pentingnya mengataasi situasi bencana kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza dan memastikan aliran bantuan segera meluas dan dapat disalurkan dengan aman tanpa hambatan dan berkelanjutan melalui semua saluran yang tersedia melalui darat, udara, dan laut.

Kementerian menegaskan bahwa dalam komitmen terhadap persaudaraan rakyat Palestina, UEA terus memberikan bantuan dan pasokan kemanusiaan yang penting ke Jalur Gaza dan percaya bahwa koridor maritim adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kebutuhan mendesak. Aliran bantuan dan barang melalui semua cara dan mekanisme sekaligus memastikan perlindungan bagi pekerja bantuan.

Harapannya dengan dana tersebut, seluruh saudara – saudara yang terkena dampak atas konflik yang terjadi di Jalur Gaza dapat dimanfaatkan untuk bertahan hidup. Serta, dapat mengatasi masalah kemanusiaan yang terjadi di sana seperti kelaparan, tempat tinggal, dan aspek lainnya yang mendukung pasokan logistik bagi seluruh masyarakat Palestina. Korban – korban yang telah menjadi korban konflik tersebut di antaranya terdapat perempuan dan anak – anak kecil yang tidak berdosa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler