Media Gaza: Statistik AS dan Israel Mengenai Bantuan tentang Bantuan Hanya Tipu-tipu

Daerah utara Gaza masih menderita krisis kelangkaan pangan.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina yang melarikan diri dari rumah mereka di Jalur Gaza utara berdiri di dekat tempat perlindungan mereka di kawasan Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan, (10/4/2024).
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kantor media pemerintah Gaza mengatakan rata-rata total jumlah truk bantuan yang masuk ke Gaza setiap harinya antara 130 sampai 150 truk. Dalam siaran persnya kantor media mengatakan "narasi" Israel yang diadopsi Amerika Serikat (AS) terdapat 300 truk yang masuk ke Gaza setiap hari "sepenuhnya bohong dan memalsukan kenyataan."

Baca Juga


Kantor media pemerintah Gaza mengatakan, daerah utara Gaza masih menderita krisis kelangkaan pangan. Satu-satunya cara untuk menghentikan kelaparan di daerah dan krisis pangan di seluruh Gaza adalah membuka semua pintu perbatasan.

"Penjajah dengan sengaja berbohong mengenai realitas kemanusiaan di dalam Jalur Gaza dan mempromosikan narasi palsu untuk jangka lama mengenai membaiknya mekanisme membawa bantuan ke dalam dan meningkatkan jumlah bantuan masuk ke Jalur Gaza," kata kantor media pemerintah Gaza dalam pernyataannya seperti dikutip dari Aljazirah, Sabtu (20/4/2024).

"Hal ini sudah dibantah Program Pangan Dunia (WFP), ketika pada Kamis kemarin lembaga itu mengumumkan hanya 392 truk yang bermuatan makanan yang masuk ke Jalur Gaza sepanjang bulan April," tambah pernyataan tersebut.

Kantor media mengatakan jumlah tersebut sesuai dengan PBB yang dalam unggahan di media sosial X mengkonfirmasi hanya 392 truk yang bermuatan makanan yang tiba di Gaza sejak awal April lalu. Dalam unggahanya tersebut WFP mengatakan pada pekan ini untuk pertama kalinya tiga konvoi WFP membawa makanan dan tepung gandum untuk hampir 80 ribu orang di utara sampai penyeberangan Erez.

"Sepanjang bulan April ini, 392 truk membawa makanan yang masuk Gaza. Hampir sama dengan rata-rata bulan Maret tapi hanya setengah dibanding bulan Januari," kata WFP dalam unggahannya. "Satu-satunya cara untuk mencegah kelaparan adalah dengan akses rutin dan berkelanjutan serta gencatan senjata kemanusiaan," tambah WFP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler