BMKG Minta Warga Waspada Perubahan Cuaca Saat Pancaroba

Masyarakat diimbau waspada terhadap perubahan cuaca yang berdampak pada kesehatan.

Republika/Putra M. Akbar
Warga memakai payung saat hujan turun, (ilustrasi). BMKG memperingatkan perubahan cuaca akibat pancaroba bisa menyebabkan penyakit.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit menyatakan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memasuki pancaroba atau masa peralihan musim, sehingga masyarakat diimbau waspada perubahan cuaca yang tiba-tiba.

Baca Juga


“Saat ini kita sedang masa peralihan musim, ditandai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu," ujarnya di Sampit, Ahad (21/4/2024).

Ia menjelaskan, ciri-ciri musim pancaroba adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Seperti yang terjadi belakangan ini sebenarnya merupakan fenomena yang umum terjadi di Kotim, khususnya Kota Sampit, berdasarkan pemetaan kondisi iklim tahunan. 

Sementara ini, intensitas curah hujan memang masih cukup tinggi karena biasanya April merupakan puncak musim hujan di Kotim. Penyebab turunnya hujan pun bervariasi, di antaranya arah angin yang menyebabkan pembentukan awan-awan hujan.

Kemudian memasuki Mei-Juni intensitas curah hujan akan terus berkurang atau melandai sampai dengan memasuki musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juni-Juli. “Meskipun sudah memasuki peralihan musim, namun curah hujan saat ini masih cukup tinggi, kemudian akan terus melandai sampai memasuki musim kemarau,” ujarnya.

Ia melanjutkan, peralihan musim di Kotim terjadi secara bertahap. Saat ini dampak peralihan musim lebih dominan terjadi di wilayah utara dan tengah, lalu dalam satu hingga dua minggu ke depan menyusul wilayah selatan. Kondisi seperti ini biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan hingga aktivitas di luar ruangan.

Waspadai intensitas curah hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang yang berpotensi pada siang sampai malam hari. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap potensi banjir, genangan, tanah longsor hingga pohon tumbang akibat angin kencang.

“Demi keselamatan masyarakat diimbau tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem, terutama bagi para pengendara untuk lebih berhati-hati. Disarankan mencari tempat berlindung sementara, hingga cuaca ekstrem berlalu,” kata Rizaldo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler