In Picture: Jelang Putusan MK, Sivitas Akademika Perempuan UGM Buat Pernyataan Sikap

Pernyataan sikap dilakukan bertepatan dengan Hari Kartini.

Civitas akademika Universitas Gadjah Mada menyatakan sikap saat acara bertajuk Kartini Bangkit: Mengawal Putusan MK untuk Demokrasi Indonesia di Balairung UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Ahad (21/4/2024). Jelang pembacaan PHPU atau sengketa Pilpres 2024 oleh MK pada Senin, 22 April 2024, para civitas akademika perempuan UGM berharap agar 8 hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak hanya memutuskan berdasarkan koridor UU No. 7/2017, namun juga melihat fakta-fakta yang disampaikan hingga mempertimbangkan Amicus Curiae yang sudah disampaikan oleh berbagai pihak.

Civitas akademika Universitas Gadjah Mada menyatakan sikap saat acara bertajuk Kartini Bangkit: Mengawal Putusan MK untuk Demokrasi Indonesia di Balairung UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Ahad (21/4/2024). Jelang pembacaan PHPU atau sengketa Pilpres 2024 oleh MK pada Senin, 22 April 2024, para civitas akademika perempuan UGM berharap agar 8 hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak hanya memutuskan berdasarkan koridor UU No. 7/2017, namun juga melihat fakta-fakta yang disampaikan hingga mempertimbangkan Amicus Curiae yang sudah disampaikan oleh berbagai pihak.

Red: Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sivitas akademika Universitas Gadjah Mada menyatakan sikap saat acara bertajuk Kartini Bangkit: Mengawal Putusan MK untuk Demokrasi Indonesia di Balairung UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Ahad (21/4/2024).


Jelang pembacaan PHPU atau sengketa Pilpres 2024 oleh MK pada Senin, 22 April 2024, para civitas akademika perempuan UGM berharap agar 8 hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak hanya memutuskan berdasarkan koridor UU No. 7/2017, namun juga melihat fakta-fakta yang disampaikan hingga mempertimbangkan amicus curiae yang sudah disampaikan oleh berbagai pihak. 

sumber : Antara Foto
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler

UAH Usul Tambang Dikelola untuk Kesejahteraan Guru

Sosok Agus Gondrong, Mantan Kades Temanggung yang Unggul di Pilkada Lawan Penjabat

Ganjar Beberkan Alasan Mengapa PDIP Menang di Bali dan Jakarta, Tapi Babak Belur di Jateng

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Dikenal Berprestasi, Masuk SMA di Usia 14 Tahun

Jejak Kontroversi Effendi Simbolon Sebelum Dipecat PDIP, dari Dukung Prabowo Sampai RK

Begini Situasi Terbaru Rumah Tempat Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel

Ini Kesaksian Warga tentang Keseharian Nenek yang Dibunuh Remaja 14 Tahun di Jaksel

Muncul Spekulasi Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Ini Respons Polisi

Menko PMK: Presiden Prabowo Ingin Pilkada Dievaluasi Agar Warga tak Dididik Politik Uang

PBNU Bekukan JATMAN Pimpinan Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan, Ada Apa?