Surah Alquran ini Tentang Perceraian, Tapi Bicara Kelapangan Rezeki, Begini Penjelasannya

Rezeki itu kuasa Allah.

Republika/Prayogi
Pekerja melipat surat suara dari pagi hingga sore demi mencari rezeki dan mengisi waktu luang.
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah At-Thalaq berada dalam urutan ke-65 dalam Alquran. Surah ini memberikan panduan ilahi tentang perceraian. 

Baca Juga


Dengan hanya 12 ayat, Surah At-Thalaq memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana menghadapi situasi perceraian. Meskipun singkat, ayat-ayat ini memiliki makna yang sangat dalam.

Selain menjelaskan masalah perceraian, ternyata surah ini juga berbicara tentang suatu jalan keluar yang menghibur orang yang mengalami masalah, yaitu tentang kabar baik bagaimana mendapatkan rezeki dari jalan yang tak disangka. 

Salah satu ayat dari Surat At-Thalaq yang memiliki keagungan dan sering disebut sebagai ayat seribu dinar yaitu ayat 2-3, yang berbunyi:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُلِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak diduga. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At-Thalaq: 2-3).

Menurut Tafsir Al-Mukhtashar, ayat seribu dinar ini memberikan penjelasan bahwa Allah memberi rezeki dari arah yang tidak terdetik di dalam hatinya dan tidak ada dalam perhitungannya. Barangsiapa bersandar kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. 

Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, tidak lemah untuk berbuat sesuatu dan tidak ada sesuatu yang luput dari-Nya. Allah juga sudah membuat batasan untuk segala sesuatu yang akan selesai pada batasnya. 

Dengan demikian, kesusahan ada batasnya, kesenangan ada batasnya, dan masing-masing dari keduanya tidak kekal menimpa manusia.

Selain itu, menurut Tafsir Ibnu Katsir ayat tersebut menjelaskan bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam semua apa yang diperintahkan kepadanya dan meninggalkan semua apa yang dilarang baginya, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari urusannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Yakni dari arah yang tidak terdetik dalam hatinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler