Ada Banyak Kunci Haji Mabrur, Ini Salah Satunya Menurut Kemenag
Kunci menjadi haji mabrur antara lain adalah peduli sesama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kementerian Agama Arsad Hidayat mengungkapkan salah satu kunci untuk menjadi haji mabrur yaitu peduli terhadap sesama.
Hal ini disampaikan Arsad saat membuka Bimbingan Manasik Haji Jamaah Haji Kota Makassar di Auditorium KH Muhiddin Zain, Universitas Islam Makassar (UIM), Senin (22/4/2024).
"Salah satu kunci kemabruran itu adalah peduli kepada sesama. Mabrur juga adalah mereka yang memiliki kepedulian sosial," ujar Arsad dalam siaran pers Kemenag, Selasa (23/4/2024).
Karena itu, dia pun mengajak kepada jamaah haji Indonesia untuk saling memiliki rasa kepedulian sosial, khususnya kepada jamaah haji lanjut usia (lansia) dan disabilitas.
"Tahun ini kita akan memberangkatkan jamaah lansia sebanyak 45 ribu orang. Tagline kita masih sama dengan 2023 yakni haji ramah lansia. Saya minta bantuan bapak ibu sekalian untuk saling peduli khususnya kepada jamaah lansia," ucap Arsad.
Dia menuturkan, kemabruran haji seseorang tidak cukup hanya dengan melaksanakan sholat jamaah di Masjidil Haram, Masjid Nabawi atau prosesi ibadah lainnya.
"Ciri mabrur itu salah satunya peduli kepada sesama. Saya menitipkan jamaah lansia kepada bapak ibu. Misal di Mina saat melontar jumrah. Kalau bapak dan ibu melihat ada jamaah lansia tidak mampu silakan tawarkan saja. Ambil inisiatif untuk membantu mereka,” kata Arsad.
Arsad menambahkan, prosesi pemberangkatan haji tinggal menghitung hari. Para jamaah diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola makan.
"Kita sudah mulai manasik dan insya Allah pada 11 Mei nanti menjadi awal kedatangan jamaah ke asrama haji dan pada 12 Mei awal keberangkatan. Waktu yang tersisa tinggal hitungan hari. Manfaatkan waktu yang tersisa ini dengan sebaik-sebaiknya. Kalau maaih ada yang sakit silakan periksa kembali dengan menyiapkan obat dari sekarang," ujar Arsad.
Selian itu, Arsad juga berpesan kepada para jamaah haji untuk mulai beraktivitas dan berolahraga kecil sebelum berangkat ke tanah suci, seperti berjalan kaki untuk melenturkan sendi-sendi biar kaki terlatih.
"Karena di Tanah Suci nanti aktivitas kebanyakan jalan kaki apalagi pada puncak haji di mana bapak dan ibu akan berjalan kaki sejauh 10 kilometer. Biasakan latih fisik dengan olahraga dan jalan kaki. Kami doakan bapak/ibu sehat dan bisa berangkat ke Tanah Suci dan sehat kembali ke Tanah Air. Jaga kesehatan," kata dia.